Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita semua tahu. Namun bagaimana?
Terdengar klise. Namun pola hidup yang sehat memang membantu di dalam mencegah terjadinya gangguan pada jantung. Makan yang sehat, lakukan pemeriksaan medis berkala, tidak merokok, dan kontrol gula darah, kolesterol, dan juga tekanan darah.
Tes genetik sudah ada untuk mengetahui seseorang dengan Long QT Syndrome (LQTS) yang merupakan penyebab umum dari henti jantung mendadak. Bila diketahui adanya kelainan ini maka penggunaan defibrilator implan dapat dipertimbangkan sejak awal. Orang-orang muda dengan kelainan ini memiliki resiko kejadian henti jantung mendadak.
Dari pemeriksaan kesehatan, beberapa pasien membutuhkan obat-obat tertentu untuk mengendalikan aritmia ataupun diperlukan tindakan untuk mengatasi sumbatan pada jantung yang dikenal dengan bypass arteri jantung atau angioplasti.
Bagi yang gemar berolahraga, khususnya atlet maka sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Bila Anda mempunyai keluarga dengan riwayat penyakit jantung maka hal ini harus menjadi perhatian sejak dini, termasuk dalam keputusan untuk memilih olahraga tertentu.
Atlet seharusnya pernah melakukan skrining kondisi jantung. Mereka juga harus memahami kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Sebelum berolahraga dan bertanding, pastikan Anda cukup istirahat, cukup makan, dan cukup terhidrasi.
Kiranya dari kejadian ini kita semua dapat memperbaiki apa yang masih belum optimal dilakukan. Pemerintah juga perlu serius untuk mempertimbangkan agar pengetahuan dan pelatihan BSD dapat diberikan sejak anak-anak dalam usia pendidikan sekolah dan juga di kantor-kantor.
Institusi-institusi yang terkait juga harus mengevaluasi apakah fasilitas bangunannya sudah dilengkapi dengan AED yang sangat penting di dalam penanganan kasus henti jantung mendadak.Â
Penulis turut mengucapkan bela sungkawa mendalam atas berpulangnya Zhang Zhi Jie. Dunia bulu tangkis kehilangan sosok yang sangat bertalenta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H