Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tahun-tahun El Nino, Mengapa Negara Perlu Serius dengan Vaksin Demam Berdarah?

29 Juni 2023   22:43 Diperbarui: 10 Juli 2023   10:02 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah. Sumber: Kompas.com

- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup sehingga tidak menjadi sarang nyamuk

- Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras

- Menanam tanaman pengusir nyamuk

Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi agen penyebar virus dengue bersifat antropofilik yang artinya tertarik pada manusia yang merupakan sumber makanannya.

Nyamuk Aedes aegypti yang menggigit manusia terutama adalah nyamuk betina. Sedangkan nyamuk Aedes aegypti jantan hanya tertarik pada cairan yang mengandung gula seperti pada bunga atau tanaman. Nyamuk betina membutuhkan protein tertentu dalam darah manusia untuk mematangkan telurnya atau untuk dibuahi oleh sperma nyamuk jantan. 

Nyamuk jantan akan segera mati setelah melakukan perkawinan. Rata-rata usia nyamuk jantan adalah 6-7 hari, sedangkan nyamuk betina dapat hidup hingga 10 hari hingga 3 bulan, tergantung pada suhu dan kelembapan udara. Telur nyamuk ini biasanya ada di air jernih dan terlindung dari cahaya. 

Penyakit infeksi DD dan DBD ini masih sedemikian seriusnya sehingga langkah-langkah pencegahan harus senantiasa kita terapkan. Vaksinasi merupakan salah satu upaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga membantu di dalam mencegah keparahan penyakit ini. 

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi akan penyakit demam berdarah dan pencegahan yang dapat kita upayakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun