- 75 persen setuju merayu seseorang melalui tulisan dianggap tidak menyenangkan.
- 61 persen setuju mempunyai perasaan intim atau seksual atas seseorang kemungkinan dianggap berselingkuh.
Para responden menilai area abu-abu ini dapat menjadi akar untuk mengakhiri suatu hubungan pada 69 persen kasus.Â
Lalu apa saja yang disepakati para responden sebagai tindakan selingkuh?
- Adanya interaksi secara fisik atau seksual disetujui sebagai perselingkuhan, walaupun hal tersebut dilakukan dalam keadaan mabuk ataupun tidak mabuk.Â
- Mayoritas juga setuju berciuman, mabuk (77%) dan tidak mabuk (97%), adalah tindakan selingkuh.Â
Maka tidaklah mengherankan bila suatu hubungan akan berakhir bila hal-hal tersebut terjadi.Â
Fenomena selingkuh dan gender
Ada pepatah 'sekali selingkuh, akan selalu selingkuh'. Hal ini ternyata didukung oleh beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang yang pernah berselingkuh maka kemungkinan untuk kembali selingkuh di masa yang akan datang adalah 3,5 kalinya.Â
Ada juga yang mengaitkan kecenderungan untuk kemungkinan kembali berselingkuh di masa depan terkait dengan "keahlian" pada hal tersebut di masa lalu. Bahkan tidak asing lagi kita mendengar ketika orang mengatakan 'selingkuh itu bakat'. Bagaimana sains menilai hal ini?Â
Dikutip dari Insider, ada teori evolusi biologi standar yang menyatakan jenis kelamin perempuan menginginkan komitmen jangka panjang dan hubungan yang stabil karena mengasuh anak membuatnya menjadi 'rapuh' atau rentan. Kebalikannya, jenis kelamin laki-laki, berusaha menyebarkan benihnya jauh dan luas.