"Dan kau tahu betapa penting arti Molly untuknya. Ia terus merasa bersalah karena tidak lebih awal dapat menemukan Molly."
"Memang ada bedanya? Ia tetap tidak dapat melakukan apa-apa selagi Ibu masih hidup kan? Bagaimana kalau Ibu menemukan rahasia itu?"
Anton menggeram pelan. "Hati-hati, Ari. Kau hampir melampaui batas lagi."
Ari menyeruput kopinya. "Sudah kubilang kau tidak perlu memperingatkanku untuk kedua kalinya."
***
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H