Rindu sesak mengisi hati
(Masih) Berharap ia yang telah pergi
Terpaku menatap kembali kenangan yang telah lama tertinggal
Engkau yang tak (mau) tahu sedikit saja perihal rasa ini
Kapan terakhir kali dirimu bertanya "apa yang kau rasa?"
Tak pernah nampaknya...
Sesak yang teramat sangat memendam rasa yang terlalu dalam
Entah sampai kapan...
Sapamu tak lagi kudengar
Kabarmu tak lagi kutahu
Dirimu hilang begitu saja
Dalam buaian nyaman sang terkasih
Sekarang semuanya tak sama lagi
"Tuhan, kumohon kuatkan aku..."
"khlaskan hatiku..."
"Jangan tinggalkan aku..."
Hanya itu yang terucap dalam setiap sujudku
Derai air mata dan rintihan sesak sayangnya tak cukup untuk melampiaskan beban perasaan
Satu yang ku yakin
Hanya Tuhan yang tak akan pernah meninggalkanku
Apakah engkau tahu rasanya ditinggalkan?
Ditinggal seorang terkasih yang dipercaya...
Tak sangka ia ternyata berdusta..
Apakah engkau tahu rasanya menunggu?
Membunuh waktu bersama sebuah harap
Yang entah kapan akan ada titik temunya
Toh, aku pun berharap karena engkau sendiri yang memberikannya
Semua harapan itu...
Salahkah aku?
Jangan lagi kau siksa batin ini
Cukup sudah...
Tiada lagi yang kupunya disini.
Sendiri...
Aku tak sanggup lagi menghadapi yang lebih dari ini
Semua orang pergi
Berpura-pura semua baik-baik saja
Karena aku tak punya pilihan lagi
Sedikit saja, tolong pikirkanlah
Bagaimana rasanya jadi aku?
Bagaimana jika dirimu yang ada di posisiku?
Sampai hati kau pergi
Sampai hati kau dustai
Sampai hati kau khianati
Perih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H