"Adik manis, kata siapa ini untuk Miranti? Ini untuk perempuan manis di depan saya."
Kak Amat melangkaah ke belakangmu, melepaskan tas yang menempel di punggungmu, lalu mengucap, "Sepertinya tas ini sudah terlalu lama berada di punggung ini," pemuda itu melangkah ke meja kasir, membayar tas di tangannya kemudian mengeluarkan isi tas punggung milikmu lantas memasukkannya ke tas selempang berwarna navy itu.
Kamu masih mematung di tempatmu ketika Kak Amat mendekat dan mengalungkan tas selempang itu di bahumu.
 "Kakak heran kenapa kamu selalu mengira kalau kakak punya hati ke Miranti," Kak Amat meremas pundakmu, "Padahal satu-satunya perempuan yang mampu menggetarkan hati saya, sejak dulu itu cuma satu, Kamu, adiknya Miranti."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI