Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Priambodo dan Prabawani dalam jurnal (Lintang et al., 2023b) terdapat penerimaan teknologi yang biasa disebut Technology Acceptance Model (TAM). Fred D. Davis mendirikan TAM pada tahun 1989. TAM adalah salah satu teori perilaku yang menjelaskan cara tentang pendekatan pemanfaatan sebuah teknologi. Model TAM ini adalah metode yang sangat bermanfaat untuk menentukan tingkat penerimaan teknologi individu.
Menurut Rizky Wicaksono (2022:2) Fred Davis mengembangkan TAM dalam tesis doktoralnya pada tahun 1986, "A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End-User Information Systems." Â Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986 oleh Fred Davis dan digunakan untuk menjelaskan bagaimana pengguna menerima teknologi informasi baru, seperti perangkat lunak atau sistem informasi manajemen. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, TAM telah berkembang menjadi bagian dari berbagai teknologi, seperti media sosial, dan teknologi ponsel.
Seiring berjalannya waktu Technology Acceptance Model (TAM) mengalami peningkatan dan pengembangan dari tahun ke tahun. Menurut Rizky Wicaksono (2022:2) Venkatesh dan Davis membuat TAM 2 pada tahun 2000. Kemudian menambahkan variabel baru yaitu perceived usefulness dan perceived ease of use, serta menggabungkan norma subjektif dan sikap menjadi satu variabel, yaitu  social influence.Â
Persepsi kegunaan mengacu pada seberapa besar pengguna percaya bahwa teknologi akan membantu mereka mencapai tujuan pribadi atau bisnis mereka. Sementara itu, persepsi kemudahan penggunaan mengacu pada seberapa mudah pengguna menggunakan teknologi. TAM 2 menambahkan kembali variabel, yaitu experience (pengalaman). Karena dengan pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan, serta pengaruh sosial.
- Perceived Usefullness (Persepsi Manfaat)
Menurut Permana et al., (2012:15) David 1989 menyatakan bahwa perceived usefulness didefinisikan sebagai manfaat yang di persepsikan dengan menggunakan sistem tertentu seseorang percaya akan meningkatkan kinerjanya. Menurut Thompson dalam jurnal (Japarianto & Anggono, 2020) beliau berkata bahwa perceived usefulness adalah manfaat yang diharapkan oleh para pengguna informasi dalam melaksanakan tugas.
Menurut Rizky Wicaksono (2022:38) perceived usefulness (persepsi kegunaan), adalah komponen penting dalam Technology Acceptance Model (TAM). Perceived usefulness (persepsi kegunaan) ditentukan oleh sejauh mana teknologi dapat membantu individu dalam melakukan tugas atau mencapai tujuan. Perceived usefulness (persepsi kegunaan) dipengaruhi oleh kegunaan teknologi dan kemampuan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Menurut pendapat beberapa ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak keuntungan yang dirasakan oleh pengguna maka semakin besar minat pengguna untuk melakukan pembelian.
Indikator Perceived Usefullness
Menurut Rizky Wicaksono (2022:38–42) terdapat beberapa indikator dalam perceived usefulness, antara lain: