Mohon tunggu...
Shidqiya IsnainaSholehah
Shidqiya IsnainaSholehah Mohon Tunggu... Lainnya - ...

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Siapa yang Bercerita?

11 November 2020   17:53 Diperbarui: 11 November 2020   18:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 "Kejadian ini saat aku berlibur ke Goa Belanda bersama teman-teman rumahku. Sebelumnya apa kalian tau misteri tentang Goa Belanda ?" Tanya Alissya ditengah ceritanya. Mereka pun serentak menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

" konon menurut cerita dari mulut ke mulut pengunjung dilarang menyebut kata 'lada'. Kata tersebut diyakini dapat memanggil para penghuni tak kasat mata di goa tersebut dan orang yang menyebutkan kata tersebut akan mengalami gangguan gaib. 

Saat itu beberapa temanku yang penakut menyarankan agar tidak berlibur ke tempat wisata Goa tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, kami ingin liburan kali ini lebih berkesan dari sebelumnya. Lagi pula wisata ini bisa jadi penambah pengetahuan tentang sejarah yang terjadi pada zaman penjajahan"

"Sepanjang perjalanan kami, aku yang bertanggung jawab memegang kamera dan tentunya aku yang mengambil gambar saat liburan. Diawal perjalanan kami sangat percaya diri dan berani masuk kedalam wisata tersebut. Karna memang tidak kami saja yang sedang berkunjung ke Goa Belanda tersebut. 

Salah satu temanku yang jahil, dengan santainya dia menyebutkan kata 'lada' 3 kali saat kami ingin memasuki dalam Goa. Kami pun sempat memarahinya dan mencoba membuang rasa takut itu" lanjut Alissya.

"Kami pun mulai masuk bagian dalam Goa Belanda tersebut. Lalu aku mulai mengambil beberapa momen, teman-temanku yang sedang berdiri sejajar di depan pintu Goa yang bertulisan Goa Belanda. Lalu saat itulah aku membidiknya, memiliki sesuatu yang aneh. Sesuatu yang tak lazim" 

Alissya berhenti berbicara dan memperhatikan wajah ketiga teman perempuan dihadapannya. Mereka masih diam menatap lekat-lekat menunggu kelanjutan ceritanya. Alissya mendesah pelan. keadaan hening. Hujan telah berhenti tapi kilat sesekali menerangi langit. Lalu Alissya melanjutkan ceritanya dengan suara yang sedikit berat.

"Aku tidak bisa melepaskan pandanganku. Aku terus memperhatikan orang itu dibalik kamera. Dia sosok perempuan. Rambutnya berantakan, dia terduduk lesu dengan satu kaki. Saatku coba melihat lebih jelas, wajahnya rusak. Ada bercak darah di wajahnya sampai dengan pakaiannya yang berantakan.

Aku terus melihatnya sampai hampir lupa menekan tombol shutter. Lalu kulihat perempuan itu bangun dan berjalan mendekati salah satu temanku yang sedang berdiri untuk berfoto. Aku sangat terkejut sosok itu bisa berdiri bahkan berjalan hanya dengan satu kaki"

Alissya berhenti bercerita lalu mengamati ketiga teman perempuan nya dari balik keremangan cahaya lilin Cendana milik Givelsha. Lalu Alissya melanjutkan ceritanya lagi.

"Aku pun mencoba fokus dan berhasil membidik teman-temanku untuk foto. Setelah selesai membidik, teman-temanku berjalan kembali ke bagian Goa lainnya. Perempuan itu melihatku. Aku yakin sekali dia tersenyum tipis ke arahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun