Orang A : ....tenang kami bukan penjahat kok, kami ke sini untuk bernegosiasi doang kok...lagian tempat ini juga wilayah kalian, hak ekstrateritorial kalian. Kami ga berhak macem macem disini.
Duta besar : jadi...mau bagaimana cara kita menyelesaikan masalah ini?
Orang B : kami telah mengirimkan tim penyelamat untuk mengeksekusi rencana penyelamatan ibu mentri.
Dutbes : lalu kalian mau apa?
Orang A : kami ingin agar masalah ini dapat diselesaikan secara damai, oleh karena itu kami melakukan negosiasi. Kami ingin agar masalah ini tidak dipublikasikan dahulu. Selagi itu kami akan terus berusaha untuk menyelamatkan ibu menlu dari tangan sindikat. Ini semua demi kebaikan dan harga diri kewarganama kedua belah pihak.
Orang B : bagaimana?
Dutbes : .... kami tidak dapat langsung memutuskan untuk mengambil perjanjian ini. Kami perlu waktu untuk berdiskusi dengan pusat.
Orang B : tenang saja, ini hanya sebatas secret treaty, yang pada dasarnya rahasia. Hanya kedua pihak yang tahu. Antara kamu dan aku
Dutbes : kami paham betul bahwa fungsi perwakilan diplomatik kami disini adalah untuk mengadakan persetujuan dengan kalian, namun tetap saja kami butuh waktu untuk berpikir.
Orang A : baiklah, tapi kami ingatkan bahwa ini adalah hal urgent. Harus segera ditangani.
Singkat cerita setuju...salaman tangan serahin kertas.
Ceritanya uda ketangkep sindikat itu :