- Teori Pemikiran Max Weber
1. Teori Rasionalisasi
Weber berpendapat bahwa perkembangan masyarakat Barat ditandai oleh proses rasionalisasi, yaitu pergeseran dari pola-pola tradisional menuju cara berpikir dan bertindak yang lebih terukur dan sistematis.
Dalam proses ini, manusia mulai menggunakan logika dan perhitungan dalam menjalankan kegiatan, baik dalam bidang ekonomi, hukum, birokrasi, hingga agama.
Rasionalisasi ini menghasilkan sistem yang lebih efisien, tetapi Weber juga mengingatkan tentang bahaya “kandang besi” (iron cage), di mana individu menjadi terperangkap dalam rutinitas dan aturan-aturan kaku yang menghambat kebebasan dan kreativitas.
2.Teori pertukaran sosial
Yakni mendefinisikan aktor sebagai individu dan kelompok yang berakibat pada pengembangan struktur dan ketergantungan timbal balik".
Weber mengetahui bahwa tingkatan makro dan mikro akan memengaruhi tindakan indidu dalam melaksanakan sesuatu, dan hal ini melalui pendekatan pemahaman yang muncul secara kausal muncul dari masyarakat secara sosio-historis.
Pendekatan ini melihat tahapan sebab-akibat yang membentuk suatu individu atau aktor sebagai kelompok atau sebagai tindakan sosial (social action).
3. Teori tindakan sosial Max Weber
Weber sebagai pengemuka dalam paradigma definisi sosial, secara definitif yang menafsirkan dan memahami konsep tindakan sosial antar hubungan sosial untuk sampai pada penjelasan kausal. Weber menganggap bahwa hubungan sosial dihubungakan dengan tujuan-tujuan manusia melakukan tindakan. Lima ciri pokok sasaran Max Weber di antaranya: