Setelah mengalami banyak hal di pagi hari, Celia pun berniat untuk pergi jalan-jalan. Dengan pakaian yang sudah rapi, ia keluar dari rumah sendirian.
Tak banyak orang yang berlalu-lalang membuat jalanan sedikit sepi. Gadis itu menikmati setiap pemandangan yang ia lihat. Sejuk dan rimbun, itulah kesan utama di kampung ini. Ia sangat menyukai momen seperti ini. Karena hanya pada saat libur sekolah ia bisa mengunjungi neneknya.
Dari kejauhan ia bisa melihat seseorang sedang berjalan ke arahnya. Semakin dekat, ternyata orang itu adalah Wulan.
"Mau ke mana, Ya?" tanya Wulan.
"Jalan-jalan, oh iya, Mama jajan apa di pasar?" tanya Celia kegirangan karena mendapati Wulan yang habis pulang dari pasar.
"Mama gak ke pasar."
Celia bingung dengan jawaban mamanya itu. Padahal, jelas-jelas tadi Wulan membangunkan dia dan berpamitan untuk pergi ke pasar.
"Tadi Mama bilang mau ke pasar sama Nenek."
"Enggak, Mama cuma ke warung, ini!" ucap Wulan sambil menunjukkan kantong plastik berisi sayuran.
"Lagian ngapain juga Mama ke pasar sama Nenek, Nenek 'kan kakinya lagi sakit."
"Oh iya!" batin Celia.