Mohon tunggu...
Shafira MiftahulJannah
Shafira MiftahulJannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

💪🏼✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Perbandingan Penerapan Kurikulum Social Science di Berbagai Negara Dunia (China, Korea Selatan, Amerika, Indonesia)

24 Mei 2022   15:06 Diperbarui: 24 Mei 2022   15:30 3798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry. Inquiry merupakan tradisi pembelajaran IPS yang mengajak guru dan murid untuk bekerjasama mengidentifikasi satu masalah. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan minat siswa, memiliki fakta dan nilai-nilai yang relevan, karena nantinya akan diuji dalam kriteria tertentu.

Kurikulum di Indonesia

Perkembangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia mengalami perubahan yang cepat sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia. Pendidikan IPS di Indonesia tentunya tidak lepas dari pengaruh social studies di luar negeri. 

Mata pelajaran IPS di Indonesia dirancang secara dinamis sesuai dengan kondisi sosial masyarakat yang meliputi pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan analisis. IPS tidak bisa dipisahkan dari sistem kurikulum di Indonesia. 

Pada tahun 1964 konten muatan pembahasan IPS sudah ada pada kurikulum tetapi belum bernama mata pelajaran IPS. Materi pembelajaran IPS berawal dari kurikulum 1975 yang terintegrasi dengan kewarganegaraan atau disebut mata pelajaran Pendidikan IPS khusus. 

B. Hidayat mengutip dari (Somantri, 2001) bahwa pendidikan IPS untuk sekolah dasar dan menengah diartikan sebagai penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis psikologis untuk tujuan pendidikan Indonesia. 

Pada kurikulum SMP tahun 1974, pelajaran IPS meliputi geografi, sejarah dan ekonomi sebagai disiplin ilmu. Sedangkan sosiologi, politik dan antropologi sebagai ilmu pendamping. Menurut Winataputra dalam Sapriya (2017: 42) kurikulum 1975 lahir dengan empat profil yaitu:

  1. Pendidikan Moral Pancasila. Pendidikan ini menggantikan pendidikan kewargaan Negara yang mewadahi tradisi citizenship transmission sebagai bentuk pendidikan IPS.

  2. Pendidikan IPS Terpadu untuk sekolah dasar.

  3. Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP. IPS sebagai payung konsep dari mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi koperasi.

  4. Pendidikan IPS terpisah-pisah yang meliputi sejarah, geografi, ekonomi untuk SMA atau sejarah dan geografi untuk SPG. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun