Proses penguatan sosialisme dan transformasi nilai-nilai budaya Tiongkok dilakukan melalui media pendidikan, menyeimbangkan penguatan ideologi dengan penguatan pembangunan ekonomi, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya sebagai landasan dasarnya.
Tujuan umum pembangunan pendidikan Tiongkok sejalan dengan kebutuhan gerakan modernisasi sosialis, sejalan dengan persyaratan Larangan, dan kerangka dasar sistem pendidikan yang mencerminkan karakteristik dan nilai-nilainya yang dapat digunakan dan diadaptasi oleh Tiongkok.
China pada tahun 1999, setelah ditetapkan bahwa kurikulum lama tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kondisi sosial budaya, dan kondisi ekonomi China, terutama untuk meningkatkan kapasitas bangsa China di dunia yang sangat kompetitif, reformasi kurikulum dilakukan.
Tujuan reformasi adalah untuk menghasilkan siswa dengan keterampilan praktis individu yang lengkap melalui rekonstruksi standar kurikulum nasional dan wajib belajar. Secara khusus, tujuan reformasi kurikulum adalah:
(1) memperkuat karakter peserta didik,
(2) meningkatkan kemampuannya untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan aktif,
(3) serta mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pembelajaran sepanjang hayat,
(4) membuat kurikulum dengan menggunakan bahan-bahan relevan yang lebih bermakna bagi masyarakat modern.
Standar kurikulum yang ditetapkan Reformasi ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam praktik pendidikan, khususnya pendidikan IPS.
Kurikulum baru dibuat pada tahun 2000-an dan uji coba lapangan dilakukan untuk memastikan relevansinya dengan kebutuhan yang sudah ditentukan. Pada tahun 2005, kurikulum baru akhirnya diadaptasi dan diselesaikan. Secara nasional, pembelajaran dimulai dengan kurikulum baru pada musim gugur 2005.
Penelitian sosial Ini adalah bagian dari program reformasi utama. Tujuan pembelajaran Pendidikan IPS memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang menuntut daya saing, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, dan soft skill yang sesuai.