Mohon tunggu...
Shafira MiftahulJannah
Shafira MiftahulJannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

💪🏼✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Analisis Perbandingan Penerapan Kurikulum Social Science di Berbagai Negara Dunia (China, Korea Selatan, Amerika, Indonesia)

24 Mei 2022   15:06 Diperbarui: 24 Mei 2022   15:30 3798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mencapai tujuan tersebut, proses pembelajaran pendidikan IPS perlu dikembangkan sebagai respon terhadap kondisi sosial empiris masyarakat Cina dan perubahan masyarakat global. Praktik pendidikan juga dikembangkan secara demokratis, positif, kreatif dan lintas sumber, memperkaya ragam pengetahuan, nilai dan keterampilan yang holistik dan komprehensif.

Reformasi kurikulum juga telah mengubah dan memutakhirkan berbagai kebijakan terkait pendidikan IPS. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pentingnya pendidikan IPS dalam pengembangan kecakapan hidup bagi  siswa. 

Misalnya, tema Pendidikan Moralitas (Kelas 1 sampai 6) dan Masyarakat (Kelas 4 sampai 6) telah diganti namanya dan diintegrasikan menjadi Moralitas dan Kehidupan (Kelas 1 sampai 2) dan Moralitas dan Masyarakat (Kelas 3 sampai 6). 

Pada tingkat kedua, sejarah, dan geografi diintegrasikan ke dalam satu mata pelajaran: sejarah dan masyarakat. Masih menggunakan cara tradisional untuk menengah ke atas Dengan kata lain, sejarah dan geografi adalah program yang terpisah, tetapi di bawah kendali Humaniora dan masyarakat. Integrasi ini bertujuan agar isi IPS lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan.

Kurikulum di Korea Selatan

Kurikulum social studies di Korea Selatan berawal di tahun 1946, setelah Korea Selatan dibebaskan dari pemerintahan kolonial Jepang dan sementara berada dibawah militer Amerika Serikat. 

Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghapus sisa-sisa imperialisme Jepang dari pikiran orang dan mengajarkan tentang demokrasi bagi warga negaranya. kurikulum ini sebagian besar mengadopsi dari model pendidikan kewarganegaraan demokratis Amerika yang terdiri dari 3 mata pelajaran, yaitu kewarganegaraan, geografi, dan sejarah. 

Social studies di Korea Selatan memiliki tujuan untuk menumbuhkan warga negara yang demokratis, yaitu memiliki keinginan untuk memberikan kontribusi pada pengembangan kepribadian mereka dan seluruh banga serta memiliki rasa keadilan, toleransi, dan menghormati sesama. Standar kurikulum social studies di Korea Selatan terdiri dari 3 domain, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta sikap.

Kurikulum Korea Selatan telah mengalami perubahan sebanyak 7 kali, namun tujuan dan mata pelajaran utama tidak mengalami banyak perubahan. Kurikulum Korea Selatan telah mengalami revisi secara berkala agar siap menghadapi tuntutan baru di dunia pendidikan yang semakin meningkat, perubahan di dalam masyarakat, dan batas-batas disiplin akademik yang baru. 

Kurikulum kelas yang direvisi pada tahun 2008 bertujuan untuk memperkaya pendidikan dasar, meningkatkan kemampuan diri siswa, mempraktekkan pendidikan yang berpusat pada siswa (student centred), dan meningkatkan otonomi di tingkat lokal dan sekolah. 

Kurikulum pada kelas 7 menekankan bahwa orang yang terpelajar adalah orang yang memiliki individualitas dan kreativitas, memahami budaya dunia yang sangat beragam, serta berkontribusi pada budaya Korea Selatan dalam pengembangan masyarakat yang demokratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun