Â
Chapter 8: Membongkar Rahasia Gua
Andi menatap batu besar yang menghalangi jalannya dengan frustrasi. Meskipun dia mencoba sekuat tenaga, batu itu tetap tidak bergeming. Dia meraba-raba di sekitarnya, mencari-cari pegangan yang mungkin bisa membantunya mendorong batu tersebut dari tempatnya, tetapi tidak ada yang terlihat di sekelilingnya.
Dengan nafas yang tersengal-sengal, Andi merenung sejenak, mencoba memikirkan cara lain untuk mengatasi rintangan di depannya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terjebak di dalam gua ini selamanya, dan dia harus menemukan cara untuk melanjutkan perjalanannya.
Tiba-tiba, sebuah ide menyelinap masuk ke dalam pikirannya. Dia mengingat bahwa di dalam saku jaketnya, dia membawa pisau lipat kecil yang bisa digunakan untuk memotong tali dan tugas-tugas sejenisnya. Dengan cepat, dia mengeluarkan pisau itu dan mulai bekerja.
Dengan hati-hati, Andi mulai memotong seutas tali dari sehelai serat di jaketnya, memanfaatkan setiap seratnya untuk membuat tali yang cukup kuat untuk menahan beban batu besar di depannya. Meskipun pekerjaan itu memakan waktu dan tenaga, Andi tidak kehilangan semangat.
Setelah beberapa saat, tali itu akhirnya selesai, dan Andi segera menggunakannya untuk membuat jepitan improvisasi yang dapat digunakan untuk mendorong batu tersebut dari tempatnya. Dengan susah payah, dia mendorong batu itu, mengandalkan kekuatan fisiknya yang terbatas dan tekad yang kuat.
Dan akhirnya, setelah beberapa usaha yang keras, batu itu mulai bergeser dari tempatnya. Andi mengeluarkan napas lega, merasa senang karena berhasil mengatasi rintangan di depannya. Dengan hati-hati, dia mendorong batu itu lebih jauh, membuka jalannya yang sebelumnya tertutup.
Setelah batu itu dipindahkan, Andi melanjutkan perjalanannya ke dalam gua yang gelap. Dia tahu bahwa dia harus tetap waspada dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin dia temui di depan.
Saat dia terus menjelajahi gua, dia tiba-tiba mendengar suara yang menarik perhatiannya. Dia menghentikan langkahnya dan mendengarkan dengan seksama, mencoba mencari tahu apa yang mungkin menyebabkan suara itu.
Dan saat dia mendengarkan lebih dekat, dia menyadari bahwa suara itu berasal dari sebuah ruangan yang tersembunyi di dalam gua. Dengan hati-hati, dia melangkah lebih dekat ke arah suara itu, mencoba mencari tahu apa yang mungkin ada di dalam ruangan tersebut.