Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Suatu Pagi di Stasiun Pasar Senen

30 Juli 2016   15:30 Diperbarui: 3 Agustus 2016   22:03 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi lorong bawah tanah Stasiun Pasar Senen pada pagi hari, Kamis 21 Juli 2016. Lorong ini diperuntukkan sebagai pintu masuk/keluar penumpang Commuter Line Jabodetabek. Banyak penumpang kereta jarak jauh, tak terkecuali saya, yang memanfaatkan integrasi antar kereta di stasiun ini. Sangat praktis, tak perlu pindah angkutan. Foto: arum sato

Lalu saya pun terkejut, ketika sampai di lorong gate in Commuter Line. Ternyata kondisinya masih sama seperti ketika saya keluar. Air masih menggenang, meski volume sudah lebih berkurang. Lho, kok belum ditangani? Jam sudah menunjukkan pukul 7.37 WIB, kemana petugas kebersihannya? Petugas kebersihan Stasiun Pasar Senen masuk piket jam berapa?

Saya pun hanya bisa memotret. Bertanya kepada petugas keamanan yang waktu itu berjaga pun, saya kira tak mengubah keadaan. Ya, sudah. Saya tap in lalu berjalan menuju anak tangga, menunggu kereta datang.

Namun yang terjadi selanjutnya adalah, di peron 6 khusus jalur Commuter Line saya temui seorang petugas kebersihan yang sedang ngepel. Santai saya berjalan mendekatinya, dan bertanya, kenapa tidak dibersihkan yang di lorong terlebih dulu? Kan lebih mendesak saat ini? Dia menjawab tidak tahu, yang tugas mungkin belum datang, sambil melanjutkan ngepel. Saya pun tak melanjutkan pertanyaan. Bukan hak saya mencecar dia.

Sampai di sini saya terdiam. Bahkan melewatkan kereta Depok yang saat itu tiba dan memilih menunggu kereta berikutnya. Setelah beberapa lama, saya mengupload jepretan saya tadi di twitter. Syukurlah, pihak Commuter Line dengan cepat merespon, untuk diteruskan ke pihak terkait.

Yang Mana Dulu, Jalan Penumpang atau Tempat Penumpang?

Suatu pagi, petugas kebersihan sedang mengepel lantai peron 6 Stasiun Pasar Senin. Sedangkan di lorong bawah tanah tanah masih dalam keadaan tergenang air. Mana yang harus ditangani lebih dulu? Foto: arum sato
Suatu pagi, petugas kebersihan sedang mengepel lantai peron 6 Stasiun Pasar Senin. Sedangkan di lorong bawah tanah tanah masih dalam keadaan tergenang air. Mana yang harus ditangani lebih dulu? Foto: arum sato
Saya tidak sedang nyinyir atau manja, minta semua fasilitas di stasiun harus bersih. Hanya saja, kok ndak didahulukan yang urgent, yang tergenang air hujan, yang akan dilintasi banyak penumpang. Keberadaan lorong tersebut cukup penting. Ada calon penumpang Commuter Line maupun calon penumpang kereta jarak jauh yang melaluinya. Semakin siang, tentu laju penumpang akan bertambah ramai. Karena Stasiun Senen merupakan stasiun besar, sebagai pemberangkatan kereta jarak jauh maupun Commuter Line Jabodetabek.

Peron juga penting dan perlu dibersihkan, tapi apa malah tidak buang tenaga kalau yang di bawah saja masih kotor. Logikanya, calon penumpang Commuter Line pasti menginjak lantai yang tergenang itu untuk masuk. Lalu naik ke peron dan menginjak-injak lantai. Lantai peron yang sudah bersih, apa ndak kotor lagi? Apa ndak lebih baik sumber kotor dibuang lebih dulu? Tapi bila saja ada beberapa orang, bisa dimungkinkan untuk dikerjakan dalam waktu bersamaan.

Saya sih, paham, tugas para petugas kebersihan di setiap stasiun itu tidak mudah. Saya tidak tahu bagaimana sistem kerjanya. Bagaimana pengaturan shift diberlakukan. Namun logikanya, jam 7.30 WIB seharusnya sudah ada petugas yang masuk. Wong nyatanya sudah ada yang nyapu di ruang tunggu, serta sudah ada yang ngepel di peron jalur 6.

Petugas kebersihan mungkin bekerja berdasar pembagian area, yang mungkin sudah ditentukan. Tapi apa ndak bisa diorder, yang datang lebih dulu untuk membersihkan area yang dikira harus dibersihkan lebih dulu. Siapa yang berhak menyuruh? Siapa yang berhak mengatur tugas para petugas kebersihan di Stasiun Pasar Senen? Setau saya, semua yang berkaitan dengan stasiun tersebut berada dibawah kendali Kepala Stasiun. Apa tak ada yang memberi tahu Kepala Stasiun tentang situasi kondisi dalam lorong? Atau, Kepala Stasiun belum datang?

Atau, tidak ada koordinasi antar sesama pegawai dalam Stasiun Pasar Senen? Siapa yang berkuasa atas lorong tersebut? Pihak Stasiun Pasar Senen atau pihak KCJ selaku operator Commuter Line?

Hujan, Lalu Tergenang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun