Lalu saya pun terkejut, ketika sampai di lorong gate in Commuter Line. Ternyata kondisinya masih sama seperti ketika saya keluar. Air masih menggenang, meski volume sudah lebih berkurang. Lho, kok belum ditangani? Jam sudah menunjukkan pukul 7.37 WIB, kemana petugas kebersihannya? Petugas kebersihan Stasiun Pasar Senen masuk piket jam berapa?
Saya pun hanya bisa memotret. Bertanya kepada petugas keamanan yang waktu itu berjaga pun, saya kira tak mengubah keadaan. Ya, sudah. Saya tap in lalu berjalan menuju anak tangga, menunggu kereta datang.
Namun yang terjadi selanjutnya adalah, di peron 6 khusus jalur Commuter Line saya temui seorang petugas kebersihan yang sedang ngepel. Santai saya berjalan mendekatinya, dan bertanya, kenapa tidak dibersihkan yang di lorong terlebih dulu? Kan lebih mendesak saat ini? Dia menjawab tidak tahu, yang tugas mungkin belum datang, sambil melanjutkan ngepel. Saya pun tak melanjutkan pertanyaan. Bukan hak saya mencecar dia.
Sampai di sini saya terdiam. Bahkan melewatkan kereta Depok yang saat itu tiba dan memilih menunggu kereta berikutnya. Setelah beberapa lama, saya mengupload jepretan saya tadi di twitter. Syukurlah, pihak Commuter Line dengan cepat merespon, untuk diteruskan ke pihak terkait.
Yang Mana Dulu, Jalan Penumpang atau Tempat Penumpang?
Peron juga penting dan perlu dibersihkan, tapi apa malah tidak buang tenaga kalau yang di bawah saja masih kotor. Logikanya, calon penumpang Commuter Line pasti menginjak lantai yang tergenang itu untuk masuk. Lalu naik ke peron dan menginjak-injak lantai. Lantai peron yang sudah bersih, apa ndak kotor lagi? Apa ndak lebih baik sumber kotor dibuang lebih dulu? Tapi bila saja ada beberapa orang, bisa dimungkinkan untuk dikerjakan dalam waktu bersamaan.
Saya sih, paham, tugas para petugas kebersihan di setiap stasiun itu tidak mudah. Saya tidak tahu bagaimana sistem kerjanya. Bagaimana pengaturan shift diberlakukan. Namun logikanya, jam 7.30 WIB seharusnya sudah ada petugas yang masuk. Wong nyatanya sudah ada yang nyapu di ruang tunggu, serta sudah ada yang ngepel di peron jalur 6.
Petugas kebersihan mungkin bekerja berdasar pembagian area, yang mungkin sudah ditentukan. Tapi apa ndak bisa diorder, yang datang lebih dulu untuk membersihkan area yang dikira harus dibersihkan lebih dulu. Siapa yang berhak menyuruh? Siapa yang berhak mengatur tugas para petugas kebersihan di Stasiun Pasar Senen? Setau saya, semua yang berkaitan dengan stasiun tersebut berada dibawah kendali Kepala Stasiun. Apa tak ada yang memberi tahu Kepala Stasiun tentang situasi kondisi dalam lorong? Atau, Kepala Stasiun belum datang?
Atau, tidak ada koordinasi antar sesama pegawai dalam Stasiun Pasar Senen? Siapa yang berkuasa atas lorong tersebut? Pihak Stasiun Pasar Senen atau pihak KCJ selaku operator Commuter Line?
Hujan, Lalu Tergenang