“Memang waktu itu ada kejadian apa?” Fitz memburu.
“Barang kami sempat hilang. Entah ada yang menyembunyikan atau kami lupa. Namun beberapa saat, tiba-tiba kembali lagi pada tempatnya semula. Kedua, waktu makan siang di restoran perkebunan. Pintu sempat dikunci dari dalam, hingga membuat kami menunggu lama. Akhirnya Nicola marah-marah dan kesal. Menurut kami, sepertinya ada pihak yang tidak suka dengan wisata perkebunan,” urai Stefan.
“Oh, begitu, lalu apa yang terjadi?” Fitz benar-benar penasaran.
“Ada penduduk yang memandang kami dengan perasaan tidak suka, juga pejabat dan pegawai disana yang masih cukup muda namun terasa tidak bersahabat. Selebihnya menyenangkan! Aku bergembira untuk keindahan alam yang luar biasa dan proses pengemasan dan pengolahan kopinya. Tapi untuk masalahnya ya itu tadi yang kusampaikan,” Stefan menjawab gundah gulana.
“Mm…, ok baik! Sementara seperti itu... Kalau engkau tak keberatan, aku minta tolong foto-foto dan data soal perkebunan yang baru kau kunjungi untuk kau kirimkan ke emailku…,” Fitz meminta.
"Oh ya...pasti!"
BERSAMBUNG...
Catatan :
OHCHR ( Office of United Nations High Comissioner for Human Rights) Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia
ILO (International Labour Organization)/Organisasi Perburuhan PBB
WHO (World Health Organization)/Organisasi Kesehatan Dunia PBB