Mohon tunggu...
Seruni Tri Padmini
Seruni Tri Padmini Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan biasa yang belajar menyukai Qur'an dan puisi

perempuan biasa yg ingin meninggalkan tilas lewat tulis (an)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Media Indonesia, 04 Februari 2018

5 Februari 2018   19:14 Diperbarui: 5 Februari 2018   19:16 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

NYANYIAN ABDI

1.

Mukjizat macam apa yang diamdiam kau punyai, tuan muda ?

Sebab setelah percakapan itu pecah, seketika malamku bermasalah

menjadi kecentilan, menjadi lebih bugar. Lalu diantara subuh, segala indraku luluh. Bertakzim di paragrafmu, memilin doa gaduh

di luar ekspetasi

Maka maaf, andai suatu petang puisi mengajakmu berbincang

abaikan! karena jauh-jauh hari, aku telah membunuh sunyi. dari jeratan rasa sinting paling bengal. Dari permainan waktu tak waras

sejak menemuimu ...

2.

Bagaimana harus kujelaskan ?, bila bulan yang kuimani mirip sendawa sepenggal. Atas ketololan diri, membiarkan batin bertengkar. Menghardikmu dengan bening kata, memujamu dalam cuka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun