Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Cersil] Pendekar Lembah Tarsius

21 Juli 2016   12:39 Diperbarui: 21 Juli 2016   12:49 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: assassin's creed fan art

“Salam ku untuk kamu ringang, maaf kalau aku lancang menggangumu!”

Rajawali itu membalas dengan kepakan sayapnya, sambil mencericit  perlahan. Mungkin rajawali itu membalas sapaan Sense Madunde. Bekas kepakan kedua sayap rajawali itu membuat pasir – pasir beterbangan. Hilang rasa keterkejutannya, lalu perlahan Sense Madunde  melangkah menghampiri sang rajawali itu. Dengan tenang tangan Sense Madunde mengusap dan membelai leher dan punggung rajawali raksasa itu. Sense Madunde sepertinya telah bersahabat dengan rajawali itu. Begitu pula sang rajawali itu juga sangat jinak dan senang kepada Sense Madunde. Tiba – tiba punggung rajawali itu  sedikit membungkuk sepertinya mengajak Sense Madunde untuk menaikinya.  Sense Madunde segera mengerti maksud sang rajawali itu. Sekali lompat tubuh Sense Madunde telah berada di punggung rajawali itu. Sekali kebas sepasang sayapnya, rajawali itu segera terangkat ke udara ditunggangi oleh Sense Madunde. Dengan sangat kegirangan Sense Madunde pun berteriak;

“ Yiiiiiiihhhhhaaaaaaaaaaaaaa,,,,”

Sang rajawali itu meliuk – liuk di udara. Sense Madunde pun mulai belajar mengimbangi cara menunggangi rajawali itu di udara. Setelah memasuk dua kali putaran di atas udara pulau Lembeh yang hijau dengan pepohonan itu, sang rajawali itu kemudian terbang merendah persis di atas permukaan laut, menuju kembali ke daratan pulau.

Tiba – tiba semakin dekat pulau tersebut, mata Sense Madunde sempat menangkap sebuah goa yang hendak ditujui oleh sang rajawali. Semakin lama semakin dekat, lalu rajawali itu lesap ke dalam goa. Namun anehnya, di dalam goa itu sangat terang benderang. Rajawali itu yang membawa Sense Madunde hinggap di atas batu –batu cadas di dalam goa. Sense Madunde merasa takjub dengan pemandangan di dalam goa itu. Seakan – akan ruangan dalam goa itu ada yang membersihkannya. Semakin masuk ke dalam goa itu lantainya tidak lagi berbatu cadas, melainkan licin bagai batu pualam.

Mata Sense Madunde menangkap sesuatu yang bergelayut di atas dinding goa itu. Ternyata sebuah jubah. Ia pun menghampiri jubah yang tergantung pada dinding goa itu. Tiba – tiba saja Jubah itu jatuh ke lantai. Sense memungutnya sambil mengamati jubah tersebut. Jubah itu sangat lentur. Ia pun mencoba memakainya. Setelah di pakainya, Sense Madunde merasa tubuhnya sangat ringan sekali. Ada sesuatu kekuatan yang menjalar dalam tubuhnya. Segera ia pun duduk bersila untuk menyalurkan hawa murni dan menerima sebuah kekuatan sakti dari  dalam  jubah itu.

Sense Madunde merasakan kekuatannya telah berlipat ganda.

@rskp, 21072016,,                       jkt

*)Kamamares             = Rajawali (Bhs. Manado/ Sangihe)

Kejoguguan                 =Setingkat kelurahan

**) kora – kora           = Kapal/ armada perang (bhs. Sangihe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun