Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hoga

23 Mei 2016   22:49 Diperbarui: 23 Mei 2016   23:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sudah cukup jauh kita mengejar,,,hampir menuju ke arah pantai!”

“Okey Pak Denti ,,nanti kelanjutannya kita akan proses di kantor,,sekarang mayat pria ini kita bawah dulu untuk di Visum!”

Tiba – tiba dari balik kerumunan warga, terdengar suara seseorang.

“Pak,,  pria ini namanya Kale,,warga kampung Rondor. Dia seorang residivis, mantan narapidana!”celetuk pria dari balik kerumunan warga.

“Ya, nanti keterangan Bapak kami butuhkan di kantor,,sekarang kita bubar dan tolong digotong mayat pria ini!”

*********

Di belakang kerumunan warga terdapat seorang lelaki muda bersama ibunya. Pato nama lelaki itu.

“Ayo Bu, kita pulang!” Pato mengajak Ibunya yang berdiri di sampingnya. Keduanya berjalan menuju rumah mereka yang tak jauh dari Pendopo Kelurahan. Sambil melangkah pulang mereka bercakap – cakap.

“Pato, sekarang musim Hoga,,hati –hati kalau berpergian terutama kamu mau ke kebun!”

“Hoga ternyata orang ya, bu!”

“Iya, hoga itu orang yang suka menculik anak- anak. Tapi mereka lebih suka kalau korban itu perempuan hamil!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun