Mohon tunggu...
Edric Galentino
Edric Galentino Mohon Tunggu... Freelancer - Software Engineer - Mahasiswa di Universitas Mercubuana Jakarta

Saya, Edric Galentino dengan NIM 41522110012 dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, disini untuk mengerjakan kuis mata kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB dengan dosen: APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edward Coke: Actus Reus, Mens Rea pada Kasus Korupsi di Indonesia

21 Juli 2024   00:13 Diperbarui: 21 Juli 2024   00:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
medium.com/@lawwisdom10

Untuk menghukum seseorang atas tindak pidana korupsi, hukum harus membuktikan adanya actus reus dan mens rea. Kedua elemen ini harus ada bersama-sama; tindakan fisik yang melanggar hukum dan niat jahat atau kesadaran akan kesalahan tindakan tersebut.

Contoh: Jika seorang pejabat di Indonesia menerima suap (actus reus) dan memiliki niat untuk memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan publik (mens rea), maka keduanya harus dibuktikan untuk mendapatkan hukuman yang adil.

Pentingnya Bukti dan Investigasi

Untuk membuktikan actus reus dan mens rea, diperlukan bukti yang kuat melalui investigasi yang mendalam. Ini termasuk pengumpulan dokumen, rekaman percakapan, saksi mata, dan bukti lain yang menunjukkan tindakan dan niat pelaku.

Contoh: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia sering melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang mengumpulkan bukti langsung dari tindakan korupsi. Rekaman video atau audio, dokumen transfer uang, dan saksi dari penangkapan dapat digunakan untuk membuktikan actus reus dan mens rea.

Pendekatan Hukum untuk Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Peningkatan Pengawasan dan Transparansi

What: Meningkatkan pengawasan dan transparansi dalam administrasi publik untuk mencegah peluang terjadinya korupsi.

Why: Transparansi membantu mengurangi kesempatan bagi pejabat untuk melakukan tindakan korupsi tanpa terdeteksi.

How: Menerapkan sistem audit yang ketat, mempublikasikan laporan keuangan, dan menggunakan teknologi untuk melacak pengeluaran pemerintah.

Contoh: Penggunaan e-budgeting dan e-procurement di Indonesia untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan pemerintah dapat dilacak dan diaudit secara transparan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun