Why: Budaya disiplin membantu membangun integritas dan etika dalam pelayanan publik, mencegah perilaku koruptif dari dalam.
How:
- Pelatihan dan Pendidikan: Program pelatihan berkelanjutan tentang integritas dan etika bagi semua pegawai negeri.
 - Contoh: Pendidikan tentang kasus-kasus korupsi nyata dan dampaknya di Civil Service College.
- Rotasi Jabatan: Kebijakan rotasi pejabat secara berkala untuk mencegah kolusi dan penyalahgunaan kekuasaan.
 - Contoh: Rotasi berkala pejabat di kementerian untuk mengurangi risiko korupsi.
- Penjadwalan Ketat: Jadwal kerja yang terstruktur dan ketat untuk memastikan semua aktivitas tercatat dan diawasi.
 - Contoh: Pengaturan waktu kerja yang ketat di negara-negara Skandinavia untuk meminimalkan kesempatan korupsi.
Inspeksi dan Audit Berkala (Regular Inspections and Audits)
What: Melakukan inspeksi dan audit reguler terhadap semua kegiatan dan transaksi pemerintah.
Why: Inspeksi dan audit membantu memastikan akuntabilitas dan mencegah penyalahgunaan dana publik.
How:
- Audit Internal dan Eksternal: Memperkuat lembaga audit dengan sumber daya yang memadai dan independen, serta memastikan hasil audit dipublikasikan.
 - Contoh: Audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dipublikasikan untuk akses umum.
- Laporan Keuangan Publik: Mewajibkan publikasi laporan keuangan dan proyek pemerintah secara terbuka.
 - Contoh: Portal keuangan publik di Brasil yang memungkinkan akses informasi pengeluaran dan anggaran pemerintah secara online.
Sanksi dan Hukuman yang Efektif (Effective Sanctions and Punishments)
What: Penerapan sanksi dan hukuman yang tegas dan adil untuk pelaku korupsi.
Why: Hukuman yang efektif tidak hanya memberikan efek jera tetapi juga memperkuat norma sosial tentang kejujuran dan integritas.
How:
- Pengadilan Khusus Korupsi: Menguatkan pengadilan khusus untuk kasus korupsi dengan proses yang cepat dan transparan.
 - Contoh: Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Indonesia yang perlu diperkuat dengan sumber daya dan pelatihan yang lebih baik.
- Hukuman Sosial: Hukuman yang memberikan tekanan sosial tambahan, seperti publikasi nama pelaku di media massa.
 - Contoh: Publikasi nama pelaku korupsi di koran-koran lokal di India untuk mempermalukan mereka secara publik.
- Perampasan Aset: Merampas aset-aset hasil korupsi dan menggunakannya untuk kepentingan publik.
 - Contoh: Di Italia, aset yang disita dari mafia digunakan untuk mendirikan pusat komunitas dan fasilitas publik.
Contoh Implementasi dan Cara Menerapkan