Selain itu pandangan Dewey juga menekankan peserta didik memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Keterlibatan peserta didik harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik dari sumber belajar. Dengan demikian, hasil pembelajaran bisa efisien dan membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari.
    Meski demikian, saya juga memiliki catatan kritis terhadap dasar konsep pendidikan sosial Dewey. Dewey menekankan untuk melihat kepentingan sosial di masyarakat dan siswa bebas berpikir. Lantas, apakah proses pendidikan yang menekankan kebutuhan situasi sosial bukan sebuah penekanan terhadap kebebasan. Lebih jauh, barangkali, otoritas pemerintah dan paham yang dipegang masyarakat akan mempengaruhi tujuan pendidikan. Misalnya, masyarakat memakai paham kapitalisme dalam kehidupan sehari-hari, maka tujuan pendidikan yang mementingkan kebutuhan masyarakat akan mengarah pada penguatan kapitalisme. Menurut saya, konsep keterlibatan sangat relevan tetapi tujuan pendidikan harus selalu dikritisi, bisa jadi penekanan pada kebutuhan masyarakat malah mematikan kebebasan berpikir dan daya kreatif anak-anak sekolah.
Catatan KakiÂ
[1] Peniel Maiaweng, Analisis Konsep Pemikiran John Dewey, dalam Jurnal Jaffray (Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, Makasasar, Vol 7, No 2, 2009), 74. PDF.
[2] Alex Lanur, Filsafat Pendidikan - Bahan Kuliah Filsafat Pendidikan (Jakarata: STFD, 2022), 71.
[3] Alex Lanur, Filsafat Pendidikan, 72.
[4] Alex Lanur, Filsafat Pendidikan, 72.
[5] John Dewey, The School and Society (Chicago: University ofChicago Press, 1915), 22.
[6] John Dewey, Democracy and Education (New York: Macmillan Co., 1916), 386.
[7] Peniel Maiaweng, Analisis Konsep Pemikiran John Dewey, 74.
[8] Ulyoh Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: Alfa Beta, 2007), l33.