Aldi ingin memperjuangkan hidupnya sendiri. Akankah Aldi berubah nasib? Kebiasaan masa lalunya? Dan tentunya, ia tidak ingin menjauhi ibunya, tetapi karena Diki terus-terusan dendam akhirnya ia terpaksa harus lepas.
Siapa sangka, ibunya tidak mampu menahan tangisan, air mata mengalir deras memupuk lesun pipinya.
Tabrak kandas wanita idamannya (.)
Bayangan-bayangan telah mengikutinya. Aldi berada di sebuah terminal angkutan umum. Bingung harus ia kemana.
Tiba-tiba Aldi ketabrak seorang sosok wanita cantik yang memegang tangan seorang gadis kecil.
"Mas, kalau jalan lihat-lihat dong." Tidak tahan lama wanita itu meletus amarah dengan tatapan mata telanjang ke Aldi.
"Iya, minta maaf Bu. Maaf aku buruh-buruh, Bu." Aldi hilang kendali akibat tatapan mata sosok wanita itu.
"Bu, Bu emangnya sa su tua apa." Bantah jandi muda beranak satu itu ke Aldi.
Selang mereka beradu mulut, gadis kecil bernama Mica (6) menebarkan senyum tipis sembari menyapa Aldi seolah-olah orang lama kenal.
Wanita itu meminta Aldi kumpulkan barang belanjaan yang dijatuhkan di tanah sekalian dibawain meskipun belum mengenal entah kemana.
Tanpa timbang pikir, Aldi mengikuti dan patuh seperti apa yang dikatakannya. Setelah kumpulkan barang belanjaan itu lantas naik taksi angkutan pedesaan.
Setelah turun dari taksi, wanita itu meninggalkan Aldi sendirian tanpa basa-basi.
"Kok, Bu tidak meminta terima kasih sama om tadi yang bawain barang-barang kita." Gadis licik itu menganjur pernyataan ke ibunya sembari tersenyum lebar.