Mama itu meminta datang besok pagi angkut ubi. Kami protes datang sekarang namun mama sudah ambil keputusan.
Dengan kecepatan yang rendah tiba di depan kediaman NU. Mama Christin lagi beri petunjuk atas kesiapan dan persiapan yang semestinya dilakukan.Â
Di sana ada beberapa teman kerumunan di tempat itu, asyik mendengar apa yang Bu Christin cerita.
Karena tidak jadi ke Keerom angkut ubi. Saya diajak Bu Christin ke pasar Hamadi untuk belanja. Mias, Jecson, Pelipus pun turut terlibat menaiki mobil di belakang.Â
Kaka perempuan terbaik Otto sama Bu Christin menatap kaca depan samping saya.
Merasa senang nan bangga tatkala saya diajak Bu Christin ke pasar untuk belanja. Ini pertama kali saya diajak Bu Christin.Â
Rasanya, selama studi di kota tua hunian belanda sudah termakan lima tahun tetapi belum pernah diajak bicara apalagi jalan sama-sama.
Dengan semangat tipis, keringat deras mengalir lantaran terik matahari sebagai resiko aktivitas sepanjang hari.
Kami melewati tanjakan lepas 'Koti'. Tiba di pasar Hamadi. Bu Christin, kaka Otto, Jecson, Pelipus gegas masuk dalam pasar. Tinggal saya bersama Mias dalam Pick-Up membisu. Panas membakar kulit, kita berdua pun mengikuti jejak mereka tadi.
Mereka berada di jalan tengah Pasar Hamadi. Angkat barang belanjaan Bu Christin dinaikan dalam Pick-Up itu.Â
Barang yang dibeli Bu Christin adalah kesiapan acara syukuran wisuda tepat 7 September 2022.