Mohon tunggu...
Aditya Mahatma
Aditya Mahatma Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Materi tulisan merupakan kumpulan tugas perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Perokok

23 Oktober 2019   02:23 Diperbarui: 23 Oktober 2019   05:34 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut narasumber kami, merokok dapat meredakan masalah dan lebih mengakrabkan teman saat sedang berkumpul. Dikutip dalam situs AS dalam sebuah wawancara kepada orang yang memiliki umur di atas 100 tahun rutin mengkonsumsi anggur, minyak zaitun, kaki babi dan rokok.

"Saya sudah 45 tahun merokok kretek dan alhamdulillah saya sehat-sehat saja sampai sekarang. Karena kretek jelas warisan budaya Indonesia, sudah jadi tradisi masyarakat kita. Kalimat merokok itu membunuhmu dan sebagainya itu kalau mau diulik lagikan sebenernya semua cuma jargon-jargon. Kalau dibilang itu menyebabkan kanker, itu sebenarnya tergantung dari tubuh kita sendiri-sendiri, bukan masalah merokok atau tidak," kata Tunggul saat ditemui di Si Jago Chicken Jogja, Senin (27/3) dilansir dalam laman brilio.net mengenai venomena vape dan kretek.

Indonesia sendiri pernah menggunakan pemeran wanita dalam mempromosikan produk mereka. Seperti Iklan rokok Bentoel dengan slogan "Saya menganjurkan teman pria saya untuk merokok" dan rokok Surya 12 dengan model cantik Lia Waroka dengan pose sangarnya.

Seperti yang dijelaskan dalam iklan tersebut, wanita perokok bukan hal baru yang perlu dikoar-koarkan secara alay. Bahkan dalan sudut pandang iklan ini wanita terlihat lebih kuat dari pria. Setiap orang mempunyai hak mereka masing-masing.

2.    Stigma Masyarakat

Di dalam lingkup masyarakat perempuan dipandang begitu lemah lembut, halus,dan anggun. Namun tak semua masyarakat berfikir demikian, pandangan masyakat itu relatif kadang berubah ketika mereka memandang perempuan perokok.

Stigma mereka kebanyakan akan negatif, perempuan perokok lebih dianggap murahan, nakal, pelaku sexs, kupu-kupu malam dan lain sebagainya, Seakan rokok menjadi penyebabnya, padahal kita tidak tau seperti apa mereka sebenarnya, tidak semua perempuan perokok seperti anggapan masyarakat.

Sebenarnya mereka tidak masalah,yang masalah justru mereka yang menilai perempuan perokok itu salah. Mereka yang termakan stigma lama menganggap rokok sebagai simbol maskulin.

Sebenarnya tak ada aturan atau undang-undang yang mengatur rokok untuk siapa dan larangan perempuan tidak boleh merokok. Perempuan juga mahluk yang memiliki kebebasan untuk beraktualisasi dan mengeksprerikan diri,seperti ibu mentri kelautan Susi Pudjiastuti yang mematahkan stigma negatif masyarakat bahwa perempuan perokok tidak selalu dianggap nakal.

3.    Kisah Roro Mendut

Perokok pada perempuan kemungkinan besar dimulai dari kisah Roro Mendut sebagai perempuan perokok pada era Kerajaan Mataram islam, penemuan ini bisa dibilang mematahkan stigma masyarakat yang selalu memandang buruk kepada perempuan-perempuan perokok yang dimana sifat perempuan harus terlihat anggun dan feminine, tapi standar feminine seperti apa yang dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun