Mohon tunggu...
SENOPATI
SENOPATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas mercubuana NIM 41421110056

Nama: senopati Nim : 41421110056 jurusan : Teknik elektro fakultas : teknik matkul : Kewirausahaan Dosen : Apollo,prof,Dr,M.si.Ak Hobi : jogging, renang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bisnis Metode Balanced Scorecard pada UMKM

21 April 2024   07:30 Diperbarui: 21 April 2024   07:38 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/@zaraassyiami6/training-implementasi-balance-score-card-dalam-pengukuran-kinerja-perusahaan-4bbad4461ab4

Kolaborasi dengan Pelanggan: Melibatkan pelanggan dalam proses inovasi memungkinkan UMKM untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan masalah yang dihadapi pelanggan secara langsung, sehingga dapat menciptakan solusi yang lebih tepat dan efektif.
Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan: Pelanggan yang terlibat dalam co-creation memiliki rasa kepemilikan terhadap produk atau layanan yang dihasilkan, yang dapat meningkatkan loyalitas, kepuasan, dan word-of-mouth marketing.
Dengan mengadopsi strategi inovasi produk dan layanan seperti R&D Investment dan Customer Co-Creation, UMKM dapat menghadirkan nilai tambah yang signifikan bagi pelanggan mereka, menciptakan keunggulan kompetitif, dan memperluas pangsa pasar. Ini merupakan langkah strategis yang penting dalam menjaga relevansi, daya saing, dan keberlanjutan bisnis UMKM di pasar yang terus berubah dan kompetitif.

Studi Kasus Implementasi Balanced Scorecard pada UMKM
Studi Kasus 1: UMKM di Sektor Retail
Situasi: UMKM retail di Asia Tenggara mengalami tantangan yang umum terjadi di industri ritel, yaitu menyeimbangkan pertumbuhan penjualan dengan kepuasan pelanggan. Fokus hanya pada peningkatan penjualan seringkali dapat mengesampingkan aspek kritis lainnya seperti pengalaman pelanggan dan retensi. Dalam mengatasi tantangan ini, penggunaan Balanced Scorecard oleh perusahaan tersebut adalah langkah yang bijaksana.

Dengan Balanced Scorecard, perusahaan retail dapat mengukur kinerja mereka tidak hanya dari segi keuangan (seperti pendapatan dan profitabilitas), tetapi juga dari perspektif pelanggan, proses internal, dan pembelajaran/pertumbuhan. Dalam konteks ini, perusahaan tersebut memutuskan untuk fokus tidak hanya pada peningkatan penjualan tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan pelanggan.

Dari perspektif pelanggan, perusahaan retail dapat mengukur tingkat kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Dengan memiliki indikator kinerja yang terkait langsung dengan kepuasan pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana layanan mereka perlu ditingkatkan dan mengambil tindakan yang sesuai.
Dari perspektif proses internal, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi operasional mereka dalam melayani pelanggan, mulai dari proses pemesanan, pengiriman, hingga layanan purna jual. Identifikasi proses-proses yang menghambat kualitas layanan dan memberikan solusi untuk meningkatkannya menjadi prioritas dalam pengelolaan Balanced Scorecard.
Dalam hal pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan dapat memantau kemajuan dalam pengembangan karyawan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan layanan pelanggan, dan inisiatif-inisiatif inovatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Dengan mengintegrasikan semua ini ke dalam Balanced Scorecard, UMKM retail di Asia Tenggara dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja mereka, memprioritaskan investasi dan upaya yang tepat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, dan pada akhirnya, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan keberhasilan jangka panjang.
Implementasi:

*Perspektif Keuangan: Memperkenalkan indikator seperti pertumbuhan penjualan bulanan dan margin keuntungan kotor.
*Perspektif Pelanggan: Mengukur tingkat kepuasan pelanggan melalui survei dan memantau tingkat retensi pelanggan.
*Perspektif Proses Internal: Memfokuskan pada peningkatan logistik dan efisiensi inventaris.
*Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Melakukan pelatihan reguler untuk staf tentang keterampilan layanan pelanggan dan penggunaan teknologi baru di toko.

Hasil: Peningkatan 25% dalam kepuasan pelanggan dan 15% dalam penjualan merupakan pencapaian yang signifikan bagi UMKM retail di Asia Tenggara setelah menerapkan Balanced Scorecard dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan. Ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara langsung berdampak positif pada pertumbuhan penjualan perusahaan.

Peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 25% menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kualitas layanan mereka, merespons kebutuhan dan harapan pelanggan dengan lebih baik, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka. Kepuasan pelanggan yang meningkat dapat menghasilkan efek positif dalam bentuk loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, rekomendasi kepada orang lain, dan peningkatan retensi pelanggan.

Sementara itu, peningkatan 15% dalam penjualan menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menarik lebih banyak pelanggan baru dan meningkatkan tingkat konversi dari pelanggan potensial menjadi pelanggan yang sebenarnya. Hal ini bisa disebabkan oleh reputasi yang lebih baik, pengalaman pelanggan yang memuaskan, serta strategi pemasaran yang efektif yang difokuskan pada kepuasan pelanggan.

Pentingnya fokus pada kualitas layanan dalam strategi bisnis UMKM tidak bisa diabaikan. Ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan bukan hanya aspek yang penting secara etis, tetapi juga berkontribusi langsung pada pertumbuhan dan keberhasilan bisnis. Dengan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, UMKM dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan di pasar yang kompetitif.

Studi Kasus 2: UMKM di Industri Jasa
Situasi: Perusahaan jasa kecil di Eropa menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat manajemen strategis untuk mengatasi tantangan efisiensi operasional dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin mereka ambil dalam menerapkan Balanced Scorecard:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun