Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nehemiah: Spiritualitas, Integritas dan Hikmat

18 November 2024   18:33 Diperbarui: 18 November 2024   18:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi orang jujur itu sangat dibutuhkan walaupun tidak disukai karena mereka adalah orang-orang yang dipercaya.

Suatu waktu ada seorang pegawai bank. Dulu  absen itu masih tulis tangan dan tidak ada orang yang terlambat walaupun dia terlambat dia akan tulis jam 07.30 sebagai batas masuk kantor.

Tetapi kalau pegawai yang jujur ini terlambat misalnya jam  07.40 maka dia kan tulis seperti itu dan yang terlambat  dibelakang dia akan tulis seperti itu, jadi mereka semua terlambat, maka dia tidak disukai.

Suatu kali ada masalah dikantor dan mereka ribut satu dengan yang lain, saling-menyalahkan dan suasana semakin panas, tiba-tiba ada seorang ibu berjilbab bangkit berdiri dan dengan suara keras ia katakan, kalian semua disini kalau ngomong saya tidak percaya kecuali bapak itu (ditunjuk pada pegawai yang jujur) ngomong baru saya percaya.

Jadi orang yang berintegrtas walaupun terkadang tidak disukai tetapi dipercaya. Oleh  karena itu hidup berintegritas karena itu yang Tuhan mau, kalau kita terus berhubungan dengan Tuhan maka pasti kita akan mengenakan kejujuran itu dalam hidup kita.

Akhirnya seandainya Nehemia itu menjadi ketua pemuda, menjadi kepala desa maka betapa majunya organinisi yang dipimpinnya, karena dia orang yang punya spiritualitas yang sangat baik, dia bijak dalam menata pekerjaan dan mempengaruhi orang untuk bisa bekerja dengan baik dan juga dia seorang yang jujur dan mau berkorban. Wah kalau kita seperti itu dampaknya akan luar biasa, maka kita butuh banyak orang  seperti itu, dan kita harus seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun