Ada seorang dosen, pada waktu akreditasi pertama kali di jurusannya mereka, dia yang paling banyak berkorban, dosen yang lain hanya mengerjakan tugas yang sudah dibagikan kepada mereka tetapi itupun tidak tuntas maka dia yang menuntaskannya, bahkan dia berinisitif untuk mengikuti akreditasi di tempat lain untuk mendapatkan contoh.
Dia bukan Ketua Jurusan, Dekan tetapi inisiatifnya tinggi sekali karena kecintaanya pada Tuhan dan institusi, dia terus melakukan berbagai kegiatan untuk melengkapi hal-hal yang dibutuhkan dalam akreditasi dan akrfeditasi pertama kali dikampus itu maka jurusannya yang mendapatkan nilai yang paling tinggi.Â
Tetapi sayang dia sakit kelelahan dan tentu yang mendapat pujian adalah pimpinannya tetapi bagi dia tidak masalah karena terpenting harus melakukan yang terbaik untuk jurusannya karena dia mencintai Tuhan dan institusi, maka hanya orang yang mencintai Tuhan dan sesama saja yang bisa berkorban.
Nehemia dia mau berkorban karena dia sangat mencintai Tuhan dan mencintai akan rakyatnya. Jadi pengorbanan dan kejujuan Nehemia inilah membuat dia orang yang punya wibawa, orang menghormati dia bukan hanya dia pemimpin tetapi punya wibawa untuk melakukan hal-hal ini.
Dia minta para pemimpin jangan mengambil riba daripada bantuan mereka kepada rakyat dan juga dia tunjukan dalam tindakanya tidak mau menerima upah karena rakyat sangat susah.
Dia berani menegur orang-orang yang bersikap serakah (hanya untuk diri sendiri) walaupun itu adalah para penguasa. Jadi bagi Nehemia ini adalah akar masalahnya. Akar masalah yang menyebabkan rakyat tambah miskin karena para penguasa hanya mementingkan diri sendiri, mereka memeras orang miskin, maka solusi yang pertama dia ambil adalah dia marah dan meminta mereka untuk tidak membebani rakyat (mengambil riba) dan jangan membuat anak-anak  menjadi budak.
Siapa yang berani marah kepada para penguasa, pada pemimpin, bukankah hidup pemimpin ditopang oleh penguasa, mereka pingin dapatkan uang dari penguasa hanya orang yang berintegritas saja berani menegur kalau mereka salah walaupun penguasa.
Saya pernah menjadi pengajar katekisasi pada waktu itu ada anak anggota DPR RI, saya katakan pada dia dan pada bapanya, minta maaf si X tidak memenuhi syarat untuk di sidi. Dan saya lapor kepada pendeta, bersyukur pdt mendukung saya bahkan diumumkan yang ikut sidi absennya harus diatas 70%, kalau kita orang yang jujur maka kita harus berani menyatakan kebenaran. Sampai ada tokoh jemaat mengatakan kalau begini orang akan meninggalkan gereja, tidak apa-apa, untuk kualitas orang berintegritas harus menyatakan kebenaran.
Nehemia apa yang dia katakan itulah yang dia lakukan, karena dia orang yang jujur maka dia berani meneguru para penguasa, Â tidak mau neko-neko nanti mereka tidak memberikan dia uang, tidak masalah, itulah orang yang berintegritas.
Orang yang berintergritas sangat dibutuhkan dalam kehidupan keluarga, kantor dan dimana saja walaupun kejujuran mereka terkadang tidak disukai tetapi mereka di percaya.
Ada seorang pimpinan, dia sangat marah karena anak buahnya tidak mengikuti apa yang dia mau dengan memalsukan/merekayasa data-data yang ada, anak buahnya dibuang tapi akhirnya dipakai. Karena walaupun pimpinan itu korup tapi dia butuh orang benar/jujur kalau sekekilingi orang-orang maka mereka bisa memanfaatkan dia bahkan bisa jadi mereka akan  akan makan uang yang sangat banyak seperti dirinya.