Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pentakosta (Turunnya Roh Kudus)

8 Juni 2022   18:26 Diperbarui: 8 Juni 2022   18:30 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat merayakan hari Pentakosta (turunnya Roh kudus). Tentu ini adalah hal yang berbahagia bagi umat kristen karena dengan adanya pencurahan Roh Kudus maka kita bisa mengalami suatu kehidupan yang baru seperti yang Tuhan Yesus inginkan dan juga Roh Kudus akan terus bersama dan menolong kita dalam seluruh kehidupan yang ada.

Kalau kita mau menilik beberapa kalimat dari Tuhan Yesus tentang keberadaan dari pada  Roh Kudus, maka saya melihat ada dua hal yang sangat penting.

  • Turunnya Roh Kudus menunjukkan bahwa kita adalah Milik Allah

Dalam  Kisah Rasul  1:4, di katakan : Ketika Ia (Yesus) makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

Kata yang menarik disitu dikatakan mereka akan di baptis dengan Roh Kudus, maka mereka diharapkan jangan meninggalkan Yerusalem. Nah kapan peristiwa itu terjadi, jelas pada hari Pentakosta di mana pada saat itu Roh Kudus di gambarkan seperti lidah-lidah api yang menghingapi para murid, maka ini menunjukkan bahwa mereka telah di baptis dengan Roh Kudus.

Di baptis dengan Roh kudus, kata aslinya dibaptis didalam Roh Kudus, jadi bukan Roh Kudus yang membaptis  tetapi Yesus yang membaptis mereka dengan Roh Kudus. Ini mengulang perkataan John Pembaptis tentang Yesus dalam Matius 3:11 Tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku (Yesus) lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Jadi hanya Yesus yang berhak untuk membaptis seseorang dengan Roh Kudus, maka sangat keliru jika ada para pendeta/ hamba Tuhan yang membaptis atau menghembusi  orang percaya dengan Roh Kudus, karena itu bukan hak mereka.

Maka pertanyaan lanjutannya : Untuk apa Yesus membaptis dengan Roh Kudus ? Kalau kita melihat beberapa ayat Firman Tuhan, misalnya Efesus 1 : 11, di katakan : Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Maka dalam ayat ini di katakan pada waktu kita percaya maka kita di meteraikan dengan Roh Kudus. Berarti kita itu menjadi milik Allah. Secara implisit sebelum kita percaya kita bukan milik Allah, tetapi setelah percaya kita menjadi milik Allah karena sudah di meteraikan dengan Roh Kudus.

Juga dalam ayat ini sangat jelas menunjukkan  tidak ada kesejangan antara percaya dan menerima Roh Kudus. Karena dikatakan : "ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu". Berati pada waktu kita percaya Roh kudus langsung hadir dalam hidup kita yang menunjukkan bahwa kita ini sudah menjadi milik Allah.

Juga dalam 1Kor 12:13  dikatakan : "Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh".

Kata 'telah dibaptis' menunjukkan peristiwa pada masa lampau, bahwa semua orang kristen (yang sejati) pada waktu dibaptis maka dengan sendirinya penerimaan Roh Kudus itu sudah terjadi. Baptisan itu menunjukan bahwa mereka sudah percaya pada Yesus, jadi pada waktu mereka percaya maka mereka di baptis dengan Roh kudus oleh Yesus sendiri.

Tetapi perlu diingat bukan air yang di pakai dalam baptisan itu yang menyuciakan dosanya tetapi Roh kudus yang di simbolkan oleh air tersebut.

Ini seperti perkataan dalam Matius 3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia (Yesus) yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Jadi air itu hanya tanda atau symbol, bukan realitanya. Karena air tidak bisa menyucikan dosa, yang bisa menyucikan dosa adalah Roh Kudus.

Memang pada saat ini para pendetalah yang di berikan hak untuk membaptis seseorang dengan air sehingga terkadang ada selang waktu antara seseorang percaya pada Yesus (sehingga dibaptis oleh Yesus dengan Roh Kudus) dengan orang itu dibaptis dengan air oleh pendetanya.

Tapi yang paling penting dia percaya pada Yesus, sehingga dengan sendirinya Yesus membaptis dia dengan Roh Kudus dan di dunia ini untuk menunjukkan bahwa dia sudah menjadi milik Allah maka dia harus dibaptis oleh pendetanya.

Inipun yang terjadi dengan penjahat yang bertobat dan percaya pada Yesus, dia masuk surga, walaupun belum sempat dibaptis di dunia, karena pada waktu dia percaya dia langsung di baptis atau di meteraikan dengan Roh Kudus bahwa dia sudah menjadi milik Allah.

Oleh karena itu hati-hati walaupun kita sudah di baptis oleh pendeta tetapi belum tentu kita sudah di baptis oleh Tuhan Yesus, karena saat ini baptisan itu lebih kepada upacara gerejawi, bukan menunjukan bahwa dia sudah percaya pada Yesus sebagai Tuhan.

Sehingga dari penjelasan ini sangat jelas bahwa salah satu penekanan dari pentakosta (turunnya Roh Kudus) agar kita menjadi milik Allah.

  • Turunnya Roh Kudus Memampukan Kita untuk Memberitakan Injil

Dalam Johanes  20:21-22, sebelum turunnya Roh Kudus, Tuhan Yesus penah mengutus para Murid dengan berkata : Damai sejahtera bagi kamu. Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu. Dan sesudah berkata demikan, Ia mengembusi mereka dan berkata : Terimalah Roh Kudus.

Pengutusan ini menarik, karena setelah Yesus mengutus mereka ia katakan terimalah Roh Kudus, padahal pada saat itu Roh Kudus belum turun, jadi apa maksudnya ? Maksudnya bahwa Roh Kudus itu adalah suatu symbol yang akan menguatkan mereka pada waktu mereka memberitakan Injil atau kabar baik tersebut.

Kita tahu Bapa mengutus Anaknya ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa. Nah Anak sudah mengerjakan hal itu lewat kematian dan kebangkitanNya.  Dan pada saat ini Anak meminta murid-murid yang mewakili orang peraya untuk melanjutkan misi ini, karena Anak akan naik ke surga dan anak mengutus Roh Kudus (teks ini mengatakan menghembusi mereka dengan Roh Kudus) untuk menolong murid-muridNya atau orang-orang percaya untuk melaksanakan akan misi ini.

Jadi kita yang sudah percaya, atau pada saat itu di wakili oleh para murid, ingat tugas kita adalah memberitakan kabar sukacita kepada banyak orang, kepada keluarga kita, para sahabat, orang-orang di sekitar kita agar mereka percaya bahwa Yesus telah mati menebus dosa mereka dan bangkit sehingga mereka tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Karena tugas ini adalah tugas yang penting maka Tuhan Yesus perlu mengulang lagi pada waktu Ia akan naik ke surga, dengan berkata : Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Berarti kita semua yang sudah percaya juga di utus Tuhan Yesus untuk memberitakan kabar baik ini kepada dunia, maka sudahkah kita kerjakan akan hal ini ? Kalau kita tidak pernah mengerjakan akan hal ini berarti kita membiarkan orang lain binasa termasuk keluarga kita, dan orang-orang dekat lainnya karena sampai meninggalpun mereka tidak pernah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah menebus dosa manusia.

Maukah kita seperti itu ? Kita bisa meyekolahkan  anak-anak kita setinggi langit, dia bisa punya pekerjaan yang baik tetapi kalau tidak ada Yesus dalam hidupnya maka pasti ia akan binasa, maukah kita membiarkan dia binasa.

Maka kalau kita tidak ingin keluarga kita binasa, orang-orang dekat binasa maka sampaikanlah hal ini bahwa Yesus adalah Tuhan yang sudah mati menebus dosa manusia, dan mintalah dia percaya pada Yesus sebagai Tuhan. Sampaikanlah hal itu.

Ada sebuah keluarga besar, ahli bahasa Indonesia, tapi dia bukan Kristen. Anak-anaknya Kristen karena mengikuti kepercayaan mamanya, jadi  mereka menikah tetapi suami-istri dalam agama masing-masing.

Salah seorang anaknya bercerita pada saya,  pada waktu ayah sakit, karena ayah sudah umur 80 an, maka anak-anaknya datang merawat dan juga mengajak ayah berdoa, dan ayahnya mau walaupun ayahnya bukan Kristen.

Tetapi dia mengatakan dalam doanya setiap kali mereka menyebut Yesus sebagai Tuhan, ayahnya tidak pernah mengikuti kata-kata mereka, kata-kata yang lain  diikuti oleh ayahnya dalam doa, tetapi pada saat menyebut Yesus sebagai Tuhan ayahnya tidak pernah mengikuti.

Dan itu bukan satu kali tetapi berkali-kali usaha mereka untuk menyampaikan kabar baik itu kepada ayah mereka tetapi tidak pernah berhasil. Lalu apa yang mereka lakukan, mereka hanya terus berdoa agar ayahnya percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan juruslamat.

Lalu dia katakan pada waktu ayahnya semakin tua, suaranya juga semakin tidak terdengar, tetapi masih bisa menulis. Lalu mereka katakan menurut ayah siapa Yesus ? Lalu ayah minta pulpen dan kertas dan  menulis : Yesus adalah Tuhan, wah mereka senang, tetapi bisa jadi mungkin ini kebetulan, lalu beberapa saat kemudian mereka tanya lagi dan ayahnya menulis hal yang sama Yesus adalah Tuhan, luar biasa.

Sampai akhirnya untuk meyakinkan diri mereka beberapa waktu kemudian mereka tanya lagi dan ayahnya menulis hal yang sama bahkan tumpukan kertas yang ditulis ayah mereka itu sangat banyak, sehingga mereka sangat yakin bahwa ayahnya sudah memiliki Yesus dalam hidupnya

Akhirnya ayah mereka meninggal memang ada kedukaan tetapi ada sukacita karena ayah mereka tidak binasa. Jadi walaupun ayahnya di kuburkan bukan secara Kristen karena KTPnya bukan Kristen tetapi jiwanya bersama dengan Tuhan Yesus di surga.

Maka maukah bapak,ibu sampaikan kabar baik ini kepada keluarga bapk, ibu, kepada saudara-saudaramu, atau jangan sampai bpk, ibu merasa bahwa mereka Kristen maka pasti masuk surga, tidak binasa, belum tentu.

Yudas adalah salah satu murid Tuhan, lebih hebat dari kita karena gurunya adalah Tuhan, pada waktu Petrus memberikan suatu pengakuan kepada Yesus bahwa Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup, Yudas beserta dengan mereka, Yudas secara pengetahuan dia tahu siapa Yesus, tetapi secara pribadi dia bukan murid Tuhan karena tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan tidak hidup seperti apa yang Tuhan mau.

Maka jangan menyangka bahwa banyak orang beragama Kristen, berada dalam kumpulan Kristen maka dia adalah murid Kristus, belum tentu bisa jadi dalam hidupnya ia tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan, dan itu sangat kelihatan dalam buah-buah kehidupannya.

Maka sampaikan kabar baik itu kepadanya jangan sampai ia binasa. Bahkan dalam Matius 7:21, Tuhan katakan bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, Tuhan-tuhan akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Jadi tidak semua orang yang berseru bahkan nyanyi lagu rohani atau ikut perjamuan, ingat Yudas juga ikut perjamuan tetapi belum tentu mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka sampaikanlah kabar keslamatan dari Tuhan kepadanya.

Mungkin bapak, ibu katakan saya tidak tahu caranya maka ceritakan saja pengalaman bapak, ibu bersama dengan Tuhan, saksi adalah apa yang dilihat, apa yang di rasakan itulah yang dia sampaikan, dan Roh Kudus akan menguatkan dan menolong bpk, ibu.

Maka dalam teks ini dikatakan Tuhan mengembusi mereka dan berkata : Terimalah Roh Kudus, untuk apa ? sebagai suatu symbol karena Roh Kudus belum turun untuk menguatkan mereka nantinya, memampukan mereka untuk menyampaikan kabar baik itu dan realnya pada saat Pentakosta, di mana Roh Kudus turun dan menghinggapi orang-orang percaya dan menolong mereka untuk menyampaikan kabar baik itu.

Maka dalam Kis 1:8, di katakan tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi Ku, di Yerusalem, dan seluruh Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi.

Jadi tujuan Roh Kudus turun agar memampukan kita menjadi saksi Tuhan, menyampaikan kabar baik bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruslamat yang sudah mati dan  menebus dosa kita.

Maka Tuhan Yesus mengembusi mereka dengan Roh kudus sebagai suatu symbol bahwa mereka akan di kuatkan oleh Roh Kudus. Inipun sama dengan kita, kalau bpk, ibu mau bersaksi, mau menyampaikan kabar baik tersebut maka pasti akan di mampukan oleh Roh Kudus.

Dan saya berusaha menyampaikan hal itu kepada keluarga saya, kepada mahasiswa yang saya ajar, saya tidak ingin mereka binasa. Saya sampaikan kepada bapak saya karena saya melihat buah kehidupan sebagai anak Tuhan belum  kelihatan.

Saya sampaikan kepada keponakan saya, bahkan anak saya Pray pada saat masih tiga tahun saya sampaikan kepadanya, saya tahu dia belum mengerti maka saya ulangi pada waktu dia agak besar, dan terakhir dalam konteks keluarga saya sampaikan kepada bapak mertua saya berdasarkan telepon pada waktu ia dalam kondisi kritis, karena saya tidak ingin mereka binasa

Saya ingat Istri saya telp tolong doakan papa dalam kondisi kritis, papa di Makasar saya di Kupang, karena suara papa sudah lemah berdasarkan telp saya katakan papa tolong pegang tangan Norma (istri saya), saya tahu ini kesempatan terakhir bagi saya dan saya tidak ingin beliau binasa.

Saya bertanya  : Papa apakah papa sudah percaya pada Yesus sebagai Tuhan, saya katakan kalau bapak sudah percaya tolong pegang kuat-kuat atau remas tangannya Norma (istri saya), dan beliau lakukan itu.

Saya tidak tahu apakah itu pertama kali atau hanya penegasan dari pada bapa mertua, tetapi saya ingin menyampaikan kabar baik itu, supaya ia tidak binasa.

Maka Tuhan Yesus mengutus murid-muirdnya yang mewakili orang percaya berarti Tuhan Yesuspun mengutus kita untuk menyampaikan kabar baik itu kepada banyak orang, maka lakukanlah itu jangan biarkan orang lain binasa termasuk keluarga dekat kita. Lakukanlah itu, Roh Kudus akan memampukan kita pada waktu kita mau melakukannya. Tuhan memberkati kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun