Dalam kitab bahasa inggris versi NIV, KJV perkataan dari Rasul Petrus dan Yohanes ini sangat keras "Judge for yourselves". Hakimilah dirimu sendiri. Heran ya, sudah di sel selama semalam diancam tetapi tetap tidak takut. Kalau sudah begini harus buat apa lagi agar bisa bungkam.
Ya mungkin dipenjara terus atau jalan terakhir harus mati seperti yang dilakukan pada guruNya. Ini menunjukkan mereka ini sungguh-sunggh kristen yang sejati maka tidak mau menyangkal Tuhan Yesus walaupun diancam. Dengan kata lain kalau kita masih takut terhadap ancaman, apalagi masih malu maka mungkin kita termasuk orang yang bukan kristen sejati tetapi kristen KTP.
Kita sudah sering ikut ibadah di gereja, rumah tangga, kaum bapak/ibu tetapi tidak pernah bertumbuh, karena tidak mau melaksanakan Firman Tuhan dalam hidup, maka tetap menjadi  kristen KTP sehingga pada waktu melihat resiko langsung lari, tidak mau berkorban.
Mungkin orang akan katakan mereka itu kurang berhikmat kalau mereka dipenjarakan bahkan sampai dihukum mati lalu siapa yang akan mengabarkan injil. Ingat mereka ini para rasul, saksi dari kebangkitan Kristus, berarti jumlah sangat sedikit dan itu masa kekristenan awal berarti kesaksian para rasul sangat dibutuhkan kalau mereka mati lalu siapa lagi yang bersaksi bagi Injil.
Pertanyaannya Hikmat berasal dari mana, ya pasti dari Tuhan seperti Raja Salomo dikaruniai hikmat. Kalau hikmat itu berasal dari Tuhan maka pasti tidak akan menyangkal  Tuhan sendiri.
Kondisi pada saat itu disuruh menyangkal kuasa Tuhan. Bahkan jawaban dari pada Rasul Petrus dan Yohanes ini sangat berhikmat karena menunjukkan bahwa Tuhan diatas dari segalanya. Ialah yang harus diutamakan bukan manusia, buktinya sampai mereka mengatakan orang-orang ini tidak berpendidikan koq bisa ya berkata seperti itu. Bukankah itu menunjukkan bahwa mereka sangat berhikmat
Banyak orang bersembunyi dibalik kata hikmat untuk menyembunyikan indentitas dirinya sebagai pengikut Kristus. Maka suatu kali kelak Tuhan Yesus akan mengatakan barangsiapa malu mengakui aku dihadapan manusia maka Akupun akan malu mengakui dia di depan Bapaku disorga.
Karena Rasul Petrus dan Yohanes tidak bisa ditakuti atau diancam oleh mereka maka akhirnya mereka melepaskan juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah.
Yang menarik perhatian adalah alasan sidang melepaskan mereka hanya karena takut orang banyak yang memuliakan Yesus sebagai Allah. Alasan ini sangat kontras dengan alasan dari pada para rasul, Para rasul takut bukan kepada manusia tetapi kepada Allah maka tetap mau memberitakan Injil tetapi imam-imam lebih takut kepada manusia.
Padahal mereka pemimpin umat. Mau jadi apa pemimpin umat yang demikian. Terlepas dari pada apapun agamanya seharusnya pemimpin umat lebih takut kepada Allahnya dari pada manusia. Itu menunjukkan bahwa sebenarnya dalam pelayanan mereka hanya mencari popularitas pribadi, bukan Tuhan. Tuhan hanya dijadikan tameng untuk mencari pengikut/pujian pribadi.
Seorang teman staf pada waktu menulis alasan-alasan mengapa dia kuatir ternyata dari balasan jawaban yang ada dia lebih takut kepada manusia. Dia katakan ini gila saya mengajar orang untuk takut akan Tuhan tetapi saya lebih takut kepada manusia.