Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paskah: Dampak Kebangkitan Kristus

18 April 2022   20:43 Diperbarui: 18 April 2022   20:54 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena iblis tidak tinggal diam pada waktu kita membawa orang-orang kepada Kristus, bahkan menurut saya kalau kita tidak pernah meraskan apa-apa dalam hidup ini, koreksi diri mungkin kita anak Tuhan yang sudah dalam kondisi "murtad" (bukan hilang keselamatan).

Kalau begitu orang akan bertanya apa bedanya jadi kristen dan tidak jadi kristen. Jadi Kristen harus menderita tidak jadi kristen juga menderita, lalu apa bedanya. Sebenarnya ada suatu perbedaan yang sangat hakiki.

Kalau orang kristen menghadapi penderitaan maka pasti Allah akan menguatkan dia sehingga dia bisa melewati semua itu, Allah pasti akan menolong anak-Nya dalam satu batasan tertentu tetapi kalau bukan kristen pada waktu dihukum Allah maka setanpun tidak bisa menolong dia, karena kuasa Allah  tidak bisa ditandingi oleh setan.

Tetapi kalau kita kristen sejati walaupun setan menyerang kita maka Tuhan akan menolong kita.  Dan yang perlu diketahui untuk apa setan menolong orang yang tidak percaya kepada Kristus, tidak perlu karena memang tujuan setan untuk menghancurkan manusia.

Karena tidak bisa membantah bahwa Yesus berkuasa maka mereka menyuruh rasul-rasul meninggalkan sidang dan berundinglah mereka tentang tindakan apa yang harus mereka ambil supaya jangan lebih banyak penduduk Yerusalem mengikuti mereka.

Akhirnya mereka mengancam kedua rasul itu supaya jangan berbicara/ mengajar lagi dalam nama Yesus. Stop sampai disini saja karena takut orang banyak mengikuti mereka, takut orang Yahudi menjadi pengikut Yesus.

Ini menunjukkan tindakan mereka adalah tindakan yang bodoh. Kalau mereka sadar bahwa ajaran Yahudi mereka benar seharusnya yang mereka lakukan adalah mendidik orang-orangNya dalam kebenaran ajarannya supaya mereka bisa tahu mana yang benar, bukan membungkam mulut orang.

Ini kan tindakan yang aneh, tidak mau umatnya lari tetapi tidak mendidik umatnya dengan benar, tetapi mengancam orang bahkan bisa membunuh mereka. Sangat sadis, agar umatnya tidak lari maka mereka bisa menghilangkan nyawa orang, luar biasa sadis.

Maka kalau kita tidak mendidik keluarga kita, sesama jemaat dalam kebenaran dengan sungguh-sungguh maka wajar kalau takut kepada berbagai aliran yang tidak jelas. Kalau sudah mendidik dengan sungguh-sungguh tidak perlu cemas karena mereka pasti bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.

Jadi kita membela kekristenan dengan mendidik orang dengan sungguh-sungguh karena ajaran kristen adalah ajaran yang benar. Dengan kata lain Kita membela kekristenan bukan karena kristen agama kita tetapi karena kita yakin bahwa kekristenan adalah benar. Jangan sampai kita membela kekristenan karena kristen merupakan agama kita itu berarti mengulangi lagi kesalahan dari pada pemimipin-pemimpin Yahudi yang terdahulu.

Tetapi Rasul Petrus dan Yohanes menjawab mereka silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar dihadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk berkata-kata tentang apa yang kami lihat dan yang telah kami dengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun