“MasyaAllah….”, ucapnya terkaget.
Setelah beberapa saat meyakinkan diri, ia melangkahkan kakinya.
“Ada yang bisa saya bantu?”, tanyanya setelah membukakan pintu laboratorium.
“Astaghfirullah….”, kata orang tersebut.
“Maaf, mengagetkan”.
“Eh iya.. Uhm Haidar ya?”, tanya Nasywa sambil tersenyum.
Lelaki itu mengerutkan dahinya, pertanda heran darimana ia bisa mengetahui namanya sementara jas lab menutup nametagnya.
“Presentasi mu”, nasywa menegaskan.
“Oh iya”, haidar tersenyum lega.
Seseorang di depannya, tidak memperhatikan. Mata seorang perempuan tersebut mengeksplorasi ruangan di dalamnya seperti mencari sesuatu.
“Uhm.. aku bisa masuk dari sini untuk masuk ke ruangan sebelah sana? Pintu yang dari luar sudah terkunci. Chargerku sudah seminggu ketinggalan di dalam”. Jelas nasywa sambil menggoyangkan HP nya, menandakan yang dicari adalah charger HPnya.