"Nuri, setan Kau dasar istri ga tahu diri berani ambil keputusan sendiri," sumpah serapah terdengar petang itu di rumah kecil kami. Aku sudah tulikan telingaku dengan sumpah serapahnya. Beberapa barang sudah mendarat di pelipis dan tanganku. Darah merah mengotori wajahku, aku tetap tegar harus berani melangkah. Tak kubiarkan Ramadhan keluarga kami basah air mata.
(Suken April 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H