Mohon tunggu...
Sendy Ahmad Ghazali
Sendy Ahmad Ghazali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya punya obsesi untuk menguasai tiga disiplin ilmu sekaligus, yaitu Fisika, Linguistik, dan Sosiologi. Mengenai kapan saya akan menguasai semuanya, mungkin baru akan terjadi ketika saya tua nanti. Tak masalah, hidup memang sebuah pembelajaran tiada henti.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenang Satu Masa Indah di Belakang: Kejadian Terbaik di Bulan September 2022

12 November 2022   15:37 Diperbarui: 12 November 2022   15:48 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah pertama kalinya aku melihatmu, kau ternyata begitu tampan ya, bang. Sifatmu yang pendiam dan irit kata-kata mengingatkanku akan diriku di masa lalu. Bedanya, sifat pendiamku banyak membawa kesialan, sementara sifat pendiammu memancarkan sebuah pesona yang menarik perhatian. Semoga kita bisa berteman dengan baik hingga akhir.

  • Bang Dzul

Diem-diem bae bang Dzul :'3.

  • Ayisha

Kita tak banyak bertegur sapa saat pertama kali berjumpa di Pamulang dulu, itu membuatku berpikir bahwa kau tak tertarik dengan orang sepertiku. Namun, saat melihatmu mendengarkan setiap kata yang kuucapkan pada malam itu, dan saat aku mendengarkan tanggapanmu perihal segala macam keluhanku, pandanganku tentangmu langsung berubah. Kau adalah orang baik yang menanggapi orang lain dengan cara yang tak kalah baiknya. Terima kasih.

  • Kia

Kau mirip seperti bang Hasan, begitu irit kata-kata hingga membuatku kesulitan untuk menemukan topik pembicaraan yang cocok denganmu. Apakah ini terjadi karena tak ada Mei di sana? Entahlah, aku tak tahu. Namun, meski begitu, aku menghargai dirimu yang mau mendengarkan ocehanku pada malam itu. Kau mungkin sedikit tertutup dan irit kata-kata, tapi sekalinya kau memberikan tanggapan, tanggapanmu selalu hadir dengan cara yang ekspresif. Kau tak lepas dari senyuman dalam diammu itu.

  • Vista

Di awal, aku mungkin agak kesal karena kau menggunakan kekuasaanmu untuk memaksaku bicara. Namun, sekarang aku harus berterima kasih padamu. Tanpamu yang membuat semua mata tertuju padaku, mungkin malam itu tak akan pernah tercipta. Kau membantuku untuk mendapatkan salah satu malam terbaik dalam hidupku, aku begitu menghargai usahamu. Oleh karena itu, terima kasih banyak.

  • Musim Semi

Sudahkah daun-daun baru memanjang di ujung ranting? Sudahkah tunas-tunas muda tumbuh menjadi pepohonan yang rindang? Sudahkan bunga-bunga bermekaran di bawah naunganmu? Engkaulah Musim Semi, tempat segala macam keindahan berkumpul menjadi satu. Maafkan aku karena badai yang kubawa telah menodai indahnya dirimu, maafkan karena tajamnya kata-kataku telah mengoyak sanubarimu yang rapuh itu. Lalu, setelah semua permintaan maaf itu, aku ingin melontarkan sejuta terima kasihku atas kehadiranmu. Terima kasih karena telah membalas buruknya kata-kataku dengan riangnya tawamu, dengan tulusnya senyummu. Terima kasih, karena telah membantuku untuk bangkit, dengan caramu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun