Mohon tunggu...
Sendy Ahmad Ghazali
Sendy Ahmad Ghazali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya punya obsesi untuk menguasai tiga disiplin ilmu sekaligus, yaitu Fisika, Linguistik, dan Sosiologi. Mengenai kapan saya akan menguasai semuanya, mungkin baru akan terjadi ketika saya tua nanti. Tak masalah, hidup memang sebuah pembelajaran tiada henti.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenang Satu Masa Indah di Belakang: Kejadian Terbaik di Bulan September 2022

12 November 2022   15:37 Diperbarui: 12 November 2022   15:48 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

***

**

CATATAN TENTANG HAL-HAL YANG KURASAKAN KALA ITU

            Apa yang kurasakan kala itu adalah sepenuhnya kebahagiaan. Itulah pertama kalinya dalam hidupku, merasakan satu keadaan ketika orang-orang berkumpul dan melingkar, hanya untuk mendengarkan keluh kesahku. Tak hanya mendengarkan, tapi mereka juga memberikanku begitu banyak saran untuk menyelesaikan seluruh keluhanku. Ada pula di antara mereka yang tiada hentinya bercanda, membuatku sejenak lupa akan segala macam masalah yang bergantian menghantamku.

            Dalam malam yang diselimuti kehangatan itu, tiba-tiba teringat olehku, masa-masa sebelum kuliah dulu. Aku tak berbohong ketika berkata bahwa ini adalah pengalaman pertama. Di masa SD, SMP, dan SMK dulu, kejadian seperti ini tak pernah aku rasakan. Bahkan, aku lebih sering mendapatkan penolakan.

Aku pernah "diusir" ketika mengikuti teman sekelasku saat jam istirahat dulu, padahal aku tak punya teman bicara. Aku pernah mengajukan diri untuk mengikuti suatu kegiatan yang dilakukan secara berpasang-pasangan, tapi tak ada yang mau mengikuti kegiatan itu bersamaku, sialan. Aku sering merasakan keadaan ketika aku duduk sendirian di pojokan, benar-benar sendirian, sementara di pojok lain ada hampir sepuluh orang saling bercerita, tertawa terbahak-bahak tanpa memedulikan kehadiranku, seolah aku tak ada di sana.

Jika engkau bertanya mengapa aku begitu gemar bercerita, mengapa aku begitu berlebihan tiap kali menanggapi segala macam kejadian remeh dalam kehidupanku di kota kecil ini, itu terjadi sederhananya karena aku hampir tak pernah memiliki momen-momen ini. Aku begitu memaknai setiap kejadian yang kulalui, sebab aku tak pernah melalui itu semua sebelumnya. Kehangatan dari seorang sahabat yang baik, pesan-pesan singkat dari orang yang memedulikan keadaanku, hangatnya genggaman tangan mereka yang menyadari lemahnya diriku, manisnya kata-kata mereka yang menanti kesembuhanku, tatapan penuh sinar dari mereka yang menungguku bicara, aku hanya mengalaminya di sini.

Entahlah, kalau kulanjutkan kisah ini, mungkin rintik hujan akan turun dari bola mataku. Aku memang makhluk yang gengsian, hal semacam ini hanya terjadi ketika aku sendirian. Namun, sekali lagi, aku ingin berkata bahwa aku bahagia tinggal sini. Keputusanku untuk merantau dan hidup dengan caraku sendiri adalah keputusan yang teramat sangat tepat.

******

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun