Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gotong Royong dan Sikap Stoicis Taklukkan Covid-19

5 April 2020   16:14 Diperbarui: 5 April 2020   18:41 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala BNPB Doni Monardo ketika menyampaikan keterangan pers terkait penanganan Covid-19 bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo di GRaha BNPB, Jakarta, Kamis (2/4/20) (Foto : Dok. BNPB)

Itu jauh lebih baik dibanding bersikap di luar kapasitas kita, sikap ikut-ikutan, yang akhirnya lebih menggangu dan memperburuk situasi alih-alih mengatasi masalah. Dengan kata lain, cara paling efektif bagi kita sebagai rakyat kebanyakan adalah mengikuti panduan yang telah dibuat pemerintah dan tim medis.

Kita harus belajar dari sikap filosofis kaum Stoa (Stoicis) yang hidup tahun 300-an SM, sebagai pendekatan menghadapi Covid-19.  

Bagaimana menghadapi Covid-19 ala Stoicis? 

Kaum Stoa atau Stoicis  membedakan secara tegas antara apa yang tergantung pada kita (up to us), dan apa yang tidak tergantung pada kita (not up to us).  

Jelas, bahaya epidemik dari Covid-19, dengan segala daya membunuhnya tidak tergantung pada kita. Kecepatannya menginfeksi dan menularkan, lalu membunuh banyak orang, juga tidak tergantung pada kita. 

Menyediakan fasilitas kesehatan, misalnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga-tenaga medis, berbagi masker bagi masyarakat dalam jumlah besar, menyandang dana, juga mungkin tidak tergantung pada kita, kecuali kita memang punya kemampuan untuk itu.  

Membuat keputusan politik itu juga diluar kapasitas kita karena sudah ada pemerintah yang kita pilih melalui mekanisme demokrasi untuk mengurus hal-hal demikian.  

Bila tidak setuju, toh ada waktu dan mekanismenya mengevaluasi dan memberi masukan. Dalam situasi perang melawan virus, kita butuh satu komando. Tanyalah para tentara, bagaimana bersikap dalam situasi perang.  Ini real perang semesta antara virus corona vs homo sapiens.

Karenanya, yang bisa kita lakukan adalah, apa-apa yang sudah pasti tergantung pada kita. Apa yang 100% ada dalam kendali kita, yang bila dilakukan akan membantu menyelesaikan masalah, yaitu memutus rantai penularan virus corona. Itulah 'strategi perang' kita secara global menghadapi Covid-19.

Inilah hal-hal yang tergolong sebagai "up to us" untuk dilakukan:

1). Mengisolasi diri di rumah. Ini kebijakan pemerintah, dan jelas 100% dibawah kendali kita. Dengan membuat keputusan mengisiolasi diri kita membantu meniadakan potensi menjadi rantai penyebaran virus Corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun