Mohon tunggu...
Semuel Leunufna
Semuel Leunufna Mohon Tunggu... Dosen - You Will Never Win if You Never Begin

Dosen Universitas Pattimura Ambon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Beberapa Catatan Pribadi dari Seminar Nasional Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI)

6 April 2022   18:11 Diperbarui: 6 April 2022   18:25 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendauluan

Seminar Nasional Perhimpunan Ilmuan Pemuliaan Indonesia (PERIPI) berlangsung dengan sukses tanggal 6 dan 7 Nopember, 2012 di Bogor International Convention Centre,  Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor. Suatu Seminar Nasional yang dapat dikatakan terbesar dalam bidangnya di Indonesia, menghimpun para ilmuan, peneliti, praktisi, senior maupun yunior, dalam bidang pemuliaan serta konservasi sumberdaya genetik tanaman maupun hewan/ternak, dari berbagai lembaga universitas maupun lembaga penelitian.

Suatu Seminar Nasional yang, meskipun terlaksana melalui suatu kerja keras menghimpun dana dan daya dari berbagai pihak termasuk Direktorat Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (yang secara khusus menyediakan dana bagi publikasi makalah-malakalah yang terpilih sebagai berpeluang dipublikasi pada jurnal internasional maupun nasional terakreditasi), Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Tanaman (BBBiogen), Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia, Direktorat Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan sterusnya (sebagaimana laporan ketua Peripi),  sangat dinantikan dan diharapkan karena merupakan suatu sarana memahami kondisi kekinian (State of the Art) serta rencana pengembangan lanjut pemuliaan dan konservasi sumberdaya genetik tanaman dan hewan /ternak di Indonesia serta suatu "kopy darat" dari diskusi-diskusi dunia maya melalui pemulia@yahoogroups.com dan tentunya juga "temu kangen" para pemulia dan penggiat konsevasi sumberdaya genetik di Indonesia yang sebagian diantaranya saling mengenal secara pribadi.

IPB Convention Centre sebagai venue Seminar Nasional menawarkan fasilitas Seminar Nasional yang lengkap dengan ruang auditorium yang luas serta sound systim dan in focus bagi kegiatan yang melibatkan seluruh peserta ditambah ruang-ruang dengan kapasitas kecil bagi pembahasan topik-topik dalam kelompok-kelompok spesifik melalui moderator yang aktif menyemangati pertukaran informasi yang saling menguntungkan diantara peserta Seminar Nasional. 

Wilayah Seminar Nasional yang menyatu dengan pusat belanja moderen menawarkan suasana berbeda, mungkin juga bagi relaksasi setelah terlibat diskusi membahas berbagai pokok bahasan. Konsumsi yang meyakinkan terutama kopi dengan takaran yang pas pada setiap coffee break, tentu perlu ditambah whitener dan sugar sesuai selera, seolah mengundang peserta memberikan applause bagi panitia pelaksana yang diketuai Prof. Dr. Sobir dari IPB Bogor.  

Hadirnya para senior PERIPI semisal Dr. Suggijono Mulyopawiro, Ibu Dr. Ismiyati Soedibyo serta yang lainnya baik dari lembaga universitas maupun lembaga-lembaga penelitian yang meskipun telah memasuki masa purnabakti, tetap aktif memberikan sumbangan pemikiran dan ikut berparisipasi dalam berbagai kegiatan PERIPI, terutama Dr. Ahmad Baikhaki yang duduk pada barisan depan dan secara khusus mendapat rekognisi sebagai salah seorang peletak dasar berdirinya PERIPI, memberikan gambaran bahwa PERIPI tidak melupakan sejarah, ...because history gives vision,...and without vision people perish (Stoskopf et al., 1993).

Tidak heran, Seminar Nasional yang bertemakan "Peran Pemuliaan Dalam Mewujudkan Kemandirian Industri Perbenihan Nasional"  dan dihadiri lebih dari 200 peserta itu mendapat pujian, "memenuhi standard internasional"  dari Presiden Society for the Advancement of Breeding Research in Asia and Oceania (SABRAO) Dr. Peerasak Srinives,  Prof pada Kasetsart University, Thailand yang hadir sebagai seorang pembicara utama bersama-sama para pakar dari Jepang dan Korea, dan PERIPI ditawarkan menjadi tuan rumah  kongres ke 13 SABRAO yang akan dilangsungkan 2014 atau 2015 mendatang.  

Beberapa Catatan Kemajuan dan Evaluasinya

Keberhasilan yang dicatat pemuliaan tanaman Indonesia sebenarnya, menurut penulis, tidak mudah ditelusuri ataupun dievaluasi karena kurangnya publikasi ataupun distribusi publikasi yang memuat serta menjelaskan keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh. 

 Contoh yang dapat dikemukakan salah satunya adalah tidak tersedianya publikasi daftar varietas unggul yang di-release secara periodik untuk wilayah iklim tertentu dan dengan keunggulan tertentu, hasil pengembangan pemulia atau lembaga tertentu. Sebab lainnya adalah kondisi pada tingkat petani yang kurang menunjukkan kontribusi positif benih unggul hasil pemuliaan tanaman, meskipun kontribusi benih juga dibaurkan (confounded) melalui interaksi dengan input faktor usaha tani lainnya.

 Optimisme penulis sedikit terangkat ketika menghadiri Seminar Nasional PERIPI dan menyimak berbagai makalah yang dipresentasikan serta optimisme yang dibawa oleh peserta lainnya. Bagaimanapun beberapa kemajuan  serta tantangan dalam pengembangan pemuliaan tanaman yang menurut persepsi penulis terungkap dalam Seminar Nasional PERIPI dapat disampaikan  berikut ini:

  • Adanya jaringan dunia maya melalui pemulia@yahoogroups.com telah memberikan kontribusi besar dalam menggairahkan para pemulia di Indonesia, menjadi media koordinasi dan informasi bagi penyelenggaraan even-even Seminar Nasional PERIPI serta loka-karya terkait pemuliaan dan konservasi sumberdaya genetik, menjadi media diskusi dan pertukaran (sharing)  gagasan-gagasan serta informasi kemajuan pemuliaan di Indonesia maupun dimanca negara, media koordinasi dan pengembangan lanjut dari jurnal pemuliaan seperti Zuriat, maupun koordinasi organisatoris terhadap berbagai cabang (Komisariat Daerah) organisasi PERIPI di Indonesia.  

  • Jaringan dunia maya ini, meskipun masih saja dikotori beberapa posting yang tidak relevan, tetap dapat dijaga kemurniannya dalam bingkai ilmu pemuliaan.

  •  Meskipun demikian, bagi penulis tidak dapat dijamin bahwa semua pihak yang bertanggungjawab (stakeholders) pada pemulaiaan di Indonesia terhimpun dalamnya dan dengan demikian hanya merupakan jaringan kerja dari sekelompok elit pemulia di Indonesia dan gagal atau belum mampu menampung aspirasi ataupun memotivasi sebagian besar pemulia atau calon pemulia yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Penulis sendiri secara kebetulan dapat bergabung karena persahabatan dengan sdr. administrator Dr. Agung Kurniawan ditahun 2000, dan diundang untuk ikut terlibat. 

  • Beberapa anggota, sebagaimana pengamatan penulis kemudian, menawarkan diri untuk ikut terlibat setelah mendapat informasi dari rekan lainnya. Diharapkan bahwa dengan berbagai strategi yang dipikirkan dan dikembangkan PERIPI, berbagai komponen yang terkait dengan bidang pemuliaan dapat dilibatkan dalam upaya membangun pemuliaan lewat jaringan dunia maya ini.

  • PERIPI sebagai suatu organisasi profesi bidang pemuliaan yang didalamnya konsep-konsep pengembangan  pemuliaan dibahas dan dirumuskan serta merupakan suatu badan konsolidasi dan mobilisasi ilmuwan pemuliaan di Indonesia, jelas merupakan suatu aset nasional. Dengan mekanisme pergantian kepemimpinan yang jelas dan secara periodik (pergantian kepengurusan berikutnya akan berlangsung tahun 2013, sebagaimana dikemukakan Prof. Kusuma Diwyanto, Ketua umum PERIPI saat ini) akan memberikan kesempatan secara berkelanjutan bagi kader-kader baru menduduki posisi-posisi kepengurusan dengan membawa visi-misi yang segar, berlanjut dan sesuai panggilan jaman.

  • PERIPI dengan demikian perlu diperkenalkan secara lebih luas bagi stake holders pemuliaan di Indonesia baik AD/ART-nya maupun struktur dan persoalia kepengurusannya secara lengkap, secara khusus bagaimana sifat keanggotaan PERIPI dan bagaimana mekanisme pembentukan suatu Komisariat Daerah, dan dengan demikian diharapkan potensi dari 33 Propinsi di Indonesia dapat direkrut kedalam kepengurusan PERIPI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun