Mohon tunggu...
Dinan
Dinan Mohon Tunggu... Abdi Masyarakat -

Seorang yang ingin belajar menulis dengan nama pena Dinan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Nenek Saini

12 Juli 2016   21:16 Diperbarui: 15 Agustus 2016   18:01 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Aku sangat bahagia. Aku semakin dekat dengan diriku.

Kuminum lagi.

Lagi.

Dan, lagi.

Aku kecanduan!

***

Keesokan harinya, Ibu tak pernah melihatku dari semalam. Biasanya, jam 05.35 aku telah rapi dan membantunya memasak sarapan untuk ayah. Ia pun mencariku di kamar. Betapa kagetnya, ia menemukan tubuhku terbujur lemas di kasur. Sekujur tubuhku penuh dengan luka goresan.

“Ayah, Naomiii…” Ibuku berteriak kencang, pipinya seketika dibanjiri air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun