Selesainya, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2.
Alangkah senangnya, kami melewati jalan setapak yang kali ini bukan batu melainkan tanah. Senang bukan main melewatinya. Tapi kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama karena setelah jalan setapak tersebut, kami bertemu jalan berbatu lagi.
Jalanan tidak hanya berbatu saja tetapi berupa tangga (berundak). Menurut saya wajar, yang penting masih bisa dilalui.
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh turun secara drastis dan membahayakan orang yang mengalaminya. Kondisi tersebut bisa menyebabkan kematian.
Selain itu, memang treknya lebih panjang dari pos 1 ke pos 2 dibanding dari basecamp ke pos 1. Walaupun melelahkan, ada rasa lelah yang terbayar dengan pemandangan City Light yang tersusun bagus dan bintang-bintang yang bertebaran diatas kepala, rasanya sangat dekat sekali dan ingin menggapai bintang-bintang tersebut. Hahaha konyol saya memang.
Waktu demi waktu, jam menunjukan pukul 02.00 pagi kami melihat papan petunjuk bertuliskan “POS 2”
“Alhamdulillah” ucap serentak rasa syukur kami.
Kami memutuskan mendirikan tenda di POS 2 untuk tempat istirahat sejenak. Kami juga berbekal dua kompor portable untuk memasak bahan makanan yang dibawa. Tak disangka, tiba-tiba dua kompor portable kami tidak bisa nyala dan rusak. Aduh, apes deh.
Akhirnya, kami mengkonsumsi roti yang ada (tidak banyak) dan dibagi rata ke sembilan orang agar terbagi rata hehehe. Setelah itu, kami memutuskan untuk tidur.
Pukul 08.00 pagi hari yang cerah disambut matahari yang bersinar, kopi dan teh panas yang diseruput sambil menikmati udara yang sangat sejuk. Ya, saat itu kami sudah bangun.