Deru angin sore menyusup di antara celah-celah jendela kamar. Nando sedang sibuk berkutat dengan buku-buku di depannya. Besok ia akan menjalani ujian kelulusan, Nando berharap mendapatkan nilai yang maksimal agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Nando berkeinginan menjadi seorang dokter, tetapi ayahnya tidak mengizinkan.
Suara ketukan pintu terdengar dari luar, sesaat sebelum terdengar suara ibunya memanggil.
"Nando, sedang apa kamu didalam?."
Nando tidak menjawab, ia langsung keluar dari kamar dan menemui ibunya.
"Aku sedang belajar untuk ujian besok Bu." Jawab Nando setelah keluar dari kamar.
Ibu Nando mengangguk mengerti seraya berkata.
"Baiklah kalau begitu, lanjutkan belajarmu. Setelah itu temui ayahmu di bengkel, tadi ia mencari mu."
Nando hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamar. Nando duduk termenung di meja belajar, memikirkan masa depannya. Ayahnya adalah orang yang keras, ia tidak setuju kalau Nando melanjutkan pendidikan. Ayahnya ingin Nando langsung mengurus bengkel setelah lulus. Nando bingung bagaimana cara untuk meyakinkan ayahnya, agar dia diizinkan melanjutkan pendidikan.
Setelah selesai belajar, Nando pun menghampiri ayahnya di bengkel dan membantu pekerjaan ayahnya. Ia hanya diam, tidak mengungkit tentang lanjut kuliah atau tidak.
Hari ujian kelulusan telah tiba, Nando mengerjakan soal ujian dengan sungguh-sungguh. Dan satu Minggu setelah ujian kelulusan, nilai ujian Nando keluar. Nando mendapatkan nilai yang maksimal sesuai dengan harapannya. Nando dan Ibunya sangat senang mengetahui hal itu. Nando bertanya kepada ibunya.
"Bu bagaiman reaksi ayah saat mengetahui nilai ujian ku?."
"Ayahmu pasti akan senang, kamu jangan khawatir." Jawab ibu Nando.