Mohon tunggu...
Selvi Wulandari
Selvi Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bauran Pemasaran Global dan Saluran Distribusi dan Logistik dalam Komunikasi Pemasaran

8 November 2023   18:20 Diperbarui: 8 November 2023   18:21 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toko Fisik

          Toko fisik adalah bentuk operasi ritel yang paling tradisional (Akmalia et al., 2021) Ini mencakup toko-toko yang berlokasi di pusat perbelanjaan, jalan-jalan utama, atau daerah komersial lainnya (Wandriani & Budiono, 2020) Toko fisik memberikan pengalaman berbelanja langsung kepada pelanggan, di mana mereka dapat melihat, memegang, dan memeriksa produk sebelum membelinya (Kristiawan et al., 2023) Toko fisik juga sering dilengkapi dengan staf penjualan yang siap membantu pelanggan dalam memilih produk yang tepat (Rosita, 2020)

E-commerce:

          Telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini melibatkan penjualan produk dan layanan melalui platform online (Chong & Ali, 2022) Pelanggan dapat mengakses dan membeli produk secara langsung melalui situs web atau aplikasi e-commerce. E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja dengan menggunakan perangkat elektronik, seperti komputer, ponsel, atau tablet (Widagdo et al., 2020).

Ritel Waralaba

          Melibatkan lisensi atau perjanjian kerjasama antara pemilik merek atau konsep bisnis (franchisor) dengan pihak lain (franchisee) (Hukum et al., 2021) Pemilik merek atau konsep bisnis memberikan hak kepada pihak lain untuk membuka dan mengoperasikan toko dengan menggunakan merek dan sistem bisnis mereka (Sundari et al., 2022) Dalam model ritel waralaba, pemilik merek memberikan panduan operasional, dukungan, dan pengenalan merek yang sudah   dikenal   kepada   franchisee   (Arif   Effendi,   2021).

Strategi Ekspansi Pasar Ritel Global

          Sebelum memasuki pasar global, perusahaan perlu melakukan analisis pasar dan riset yang komprehensif. Ini mencakup pemahaman tentang karakteristik pasar, pesaing, kebutuhan konsumen, regulasi perdagangan, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh (Green & Keegan, 2020). Melalui penelitian yang mendalam, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan risiko, serta mengembangkan strategi yang tepat untuk ekspansi pasar ritel global yang berhasil. Akuisisi merupakan strategi masuk pasar yang melibatkan pembelian perusahaan dengan beberapa lokasi ritel di negara asing (Yesika & Handoyo, 2022). Dalam strategi ini, perusahaan memperoleh perusahaan lain yang sudah memiliki kehadiran ritel di pasar yang dituju. Usaha patungan dan lisensi juga merupakan strategi masuk pasar yang dapat digunakan (Suprapto & Wilyanto, 2023). Usaha patungan melibatkan kerjasama dengan perusahaan lokal untuk mengoperasikan bisnis bersama, sementara lisensi melibatkan pemberian izin kepada pihak lain untuk menggunakan merek atau konsep bisnis. Pemilihan strategi masuk pasar tergantung pada analisis pasar, hambatan masuk, kebutuhan budaya, dan sumber daya perusahaan (Green & Keegan, 2020).

            Strategi ekspansi pasar ritel global dapat melibatkan beberapa pendekatan yang dapat membantu perusahaan memperluas jangkauan mereka dipasar internasional (Leon et al., 2022). Strategi penetrasi pasar melibatkan memperluas kehadiran perusahaan di pasar yang sudah ada dengan meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah ada (Manullang et al., 2023). Pembentukan aliansi atau kemitraan dengan perusahaan lokal dipasar dapat membantu perusahaan memanfaatkan pengetahuan lokal, hubungan jaringan, dan infrastruktur distribusi yang ada (Sono et al., 2023). Melalui kemitraan strategis, perusahaan dapat mengurangi risiko dan biaya ekspansi, serta mempercepat proses adaptasi kebutuhan pasar lokal.

Distribusi Fisik, Rantai Pasokan, dan Manajemen Logistik

            Distribusi fisik terdiri dari aktivitas yang melibatkan pemindahan barang jadi dari produsen ke pelanggan (Green & Keegan, 2020). Namun, konsep rantai nilai jauh lebih luas: Ini adalah alat yang berguna untuk menilai kompetensi organisasi karena melakukan aktivitas penciptaan nilai dalam lingkup yang lebih luas. Distribusi fisik, rantai pasokan, dan manajemen logistik merupakan tiga konsep yang saling terkait dalam mengelola aliran barang dan informasi dalam proses pengadaan, produksi, dan distribusi (Marpaung et al., 2022). Distribusi fisik merujuk pada serangkaian aktivitas yang melibatkan pemindahan barang jadi dari produsen ke pelanggan akhir (Basuki, 2019). Aktivitas ini mencakup pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, dan penyaluran barang (Nurmala, 2020). Tujuan utama dari distribusi fisik adalah memastikan barang sampai ke tangan pelanggan dengan tepat waktu, dalam kondisi yang baik, dan dengan biaya yang efisien. Rantai pasokan (supply chain) adalah jaringan terintegrasi dari perusahaan, pemasok, produsen, distributor, pengecer, dan pihak-pihak terkait yang bekerja bersama untuk memenuhi permintaan pelanggan (Septarianes, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun