Hari 13
        Sesampai di Fremantle Harbor, Tomas menelpon saudaranya untuk minta uang dan urus imigrasi berdasar Surat Pengantar dari Kapten Kapal Penumpang yang menolong kami tersebut. Dan tak sampai satu hari pengurusan, akhirnya kami berdua bisa pulang ke Indonesia.
Hari 14.
        Kami sudah berada di Jakarta, sudah berkumpul dengan keluarga, hal yang hingga kini aku syukuri. Aku masih diberi kesempatan berkumpul dengan mereka.
4 tahun kemudian,
30 Desember 1995
        Aku sengaja liburan sendirian ke Pamengpeuk. Hanya ingin ke rumah Pak M untuk menyampaikan rasa terima kasih sudah ditolong beberapa tahun sebelumnya. Akhirnya aku sampai di rumah keluarga Pak M. Aku bertemu dengan Bu M istri Pak M, setelah ngobrol panjang lebar, ibu itu bercerita.
"Suami saya hilang saat melaut, hingga kini tidak diketemukan jasadnya. Saya sampai keguguran saat hamil anak kedua, karena memikrkan keberadaan suami saya."
Aku kaget, "turut berduka bu, kapan bapak hilang?" rasanya aku tidak percaya kalau Pak M hilang di samudera ini, soalnya saat bertemu denganku aku lihat beliau sangat gesit dan bersahaja menghadapi badai lautan.
"Sekitar tahun 1989an" jawab Bu M
"Hah tahun 89?" tanyaku heran. "Saya bertemu bapak tahun 1992 bu?" lanjutku.