"Tapi gue ga seberani itu Riooo,, gue takut ah,, kan dia lagi sama teman-temannya!" Fayola memandang Ganesh dari kejauhan.
"Lo bilaaaang,, lo mau ngejar mimpi lo,, masa gitu doang ga berani? Rela lo mimpi lo cuma jadi pajangan ? " ejek Mario
"Okeeei,gue berani ko! " Fayola berjalan menuju Ganesh yang saat itu sedang duduk di atas motor. Dengan rasa dag dig dug di hatinya, Fayola mengumpulkan keberanian sebanyak-banyaknya. Ini bukan sms, ini bukan telfon dan ini juga bukan tempat sepi seperti saat kemarin. Fayola menarik nafas dalam-dalam.
"Nesh... Bagi tandatangannya dooong!hhehe boleh kaliii.." Fayola menyapa bergaya seolah sudah berteman akrab dengan Ganesh, melupakan rasa groginya. Ia menyodorkan kaosnya kepada Ganesh.
"Fay... Lo tandatangan juga dong di baju gue!" Pinta Sadam teman Ganesh, Fayolapun menandatangani baju Sadam.
"Udah belom Nesh?" Tanya Fayola
"Udah nih....Nesh duluan yya! " Ganesh menyerahkan baju itu, dan Ganesh membawa motornya pergi bersama teman-temannya.
"Faaaay...! Udahan yooo... Kita ke es oyen aja,,aus nih !" Teriak Gamal. Tanpa sempat melihat tandatangan Ganesh yang dibubuhkan di bajunya, Fayola memasukan baju itu ke dalam tas dan pergi bersama teman-temannya.
*****
"Marioooooo.... Lo harus ke rumah gue sekarang! Lo harus liat penemuan gue! Ga pake ga!" Teriak Fayola diujung telfonannya dengan Mario.
"Gue yakin pasti ini masalah Ganesh lagi, Fay... Fay... Kalo aja gue ga sayang sama lo,, gue ga akan mau nih malem-malem dan hujan gini pergi ke rumah lo cuma buat sesuatu yang pasti ga penting buat gue" Umpat Mario dalam hatinya.