Idealis Terbentur Realistis
Siapa yang tidak mengimpikan pernikahan ideal? Kalau saja perjalanan pernikahan mulus seperti jalan tol, pasti banyak yang tidak akan berpikir dua kali untuk menjalaninya.
Dilansir dari cxomedia.id, menurut Laporan Statistik Indonesia 2024, angka pernikahan Indonesia menyusut dengan penyusutan paling tinggi terjadi tahun 2021-2023, yakni sebanyak 2 juta. Penyusutan angka pernikahan ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Di Jakarta misalnya, mengalami penurunan angka nyaris 4 ribu. Sementara, di Jawa Barat hampir menyentuh angka 29 ribu.Â
Penurunan jumlah warga negara yang menikah tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan turut menunjukkan fenomena yang sama.Â
Lantas mengapa hal ini bisa terjadi?Â
Fenomena ini menyiratkan bahwa pernikahan bukan lagi menjadi prioritas utama dalam hidup, sehingga banyak dari generasi muda yang memilih untuk menunda pernikahan atau bahkan tidak mengejar itu sama sekali.Â
Secara psikologis, tentu ada banyak faktor penyebab seperti pengalaman hidup yan membuat trauma, ketidaksanggupan berkomitmen, dan lain sebagainya.Â
Dalam lingkup pergaulan, topik tentang pernikahan hangat diperbincangkan. Berdasarkan pengalaman obrolan dengan beberapa teman, ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan mengenai "framing takut menikah" dan alasan generasi muda menunda pernikahan.Â
Pertama, bukan pernikahan yang ditakuti melainkan dengan siapa kita akan menjalani hidup pernikahan. Karena meyakini pernikahan sekali seumur hidup, maka memilih teman hidup untuk selamanya pun perlu hati-hati.Â
Kedua, kestabilan finansial menjadi alasan utama menunda pernikahan.Â