Mohon tunggu...
Selly Mauren
Selly Mauren Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Writing is my daily journal. Welcome to my little blog. Hope the articles will inspire all the readers.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Idealis atau Menikah Realistis

7 Agustus 2024   15:30 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:54 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan. Photo by Valentin Antonucci from Pexels.com

Idealis Terbentur Realistis

Ilustrasi pasangan. Photo by Andre Furtado from Pexels.com
Ilustrasi pasangan. Photo by Andre Furtado from Pexels.com

Siapa yang tidak mengimpikan pernikahan ideal? Kalau saja perjalanan pernikahan mulus seperti jalan tol, pasti banyak yang tidak akan berpikir dua kali untuk menjalaninya.

Dilansir dari cxomedia.id, menurut Laporan Statistik Indonesia 2024, angka pernikahan Indonesia menyusut dengan penyusutan paling tinggi terjadi tahun 2021-2023, yakni sebanyak 2 juta. Penyusutan angka pernikahan ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Di Jakarta misalnya, mengalami penurunan angka nyaris 4 ribu. Sementara, di Jawa Barat hampir menyentuh angka 29 ribu. 

Penurunan jumlah warga negara yang menikah tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan turut menunjukkan fenomena yang sama. 

Lantas mengapa hal ini bisa terjadi? 

Fenomena ini menyiratkan bahwa pernikahan bukan lagi menjadi prioritas utama dalam hidup, sehingga banyak dari generasi muda yang memilih untuk menunda pernikahan atau bahkan tidak mengejar itu sama sekali. 

Secara psikologis, tentu ada banyak faktor penyebab seperti pengalaman hidup yan membuat trauma, ketidaksanggupan berkomitmen, dan lain sebagainya. 

Dalam lingkup pergaulan, topik tentang pernikahan hangat diperbincangkan. Berdasarkan pengalaman obrolan dengan beberapa teman, ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan mengenai "framing takut menikah" dan alasan generasi muda menunda pernikahan. 

Pertama, bukan pernikahan yang ditakuti melainkan dengan siapa kita akan menjalani hidup pernikahan. Karena meyakini pernikahan sekali seumur hidup, maka memilih teman hidup untuk selamanya pun perlu hati-hati. 

Kedua, kestabilan finansial menjadi alasan utama menunda pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun