Bulu kuduk ku meremang….mata ku memanas….IA baru saja menjawab pertanyaanku….
Menyusuri jalan tertua di kota ini seperti mengais kenangan akan engkau, kenangan manis sekaligus pahit dan pedih….tapi bukankah memang ini yang kuinginkan…. aroma jalan ini sudah demikian mengganggu sebulan kemarin….tapi ketika aku menyusurinya rasanya tidak sanggup meneruskannya…..ku hentikan langkahku di warung remang-remang di bawah beringin tua depan kompleks kantor pemerintah….aroma jahe susu demikian menggelitik…….
“jahe susu setunggal pak…”
“injih nak….cedak pabrik menopo tebih…”
“sedengan mawon pak….”
Dalam diam kuambil nasi kucing dan ceker bakar yang baru saja selesai dibakar…..
membauinya membuat sepiring bihun rebus plus plus yang satu jam yang lalu kusantap seperti tidak ada bekasnya sama sekali….
ketika si bapak mengantarkan pesanan susu jahe ku…..aku sudah menghabiskan 4 bungkus nasi…..
”monggo nak….”
”injih pak matur suwun….”
Kunikmati setiap ruas jari-jari ayam itu sampai bersih…..