Mohon tunggu...
Selly Jo
Selly Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Penunggang Badai yang suka memungut cerita

just common people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

.Kotamu Malam Itu.

21 Februari 2012   03:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bulu kuduk ku meremang….mata ku memanas….IA baru saja menjawab pertanyaanku….

Menyusuri jalan tertua di kota ini seperti mengais kenangan akan engkau, kenangan manis sekaligus pahit dan pedih….tapi bukankah memang ini yang kuinginkan…. aroma jalan ini sudah demikian mengganggu sebulan kemarin….tapi ketika aku menyusurinya rasanya tidak sanggup meneruskannya…..ku hentikan langkahku di warung remang-remang di bawah beringin tua depan kompleks kantor pemerintah….aroma jahe susu demikian menggelitik…….

“jahe susu setunggal pak…”

“injih nak….cedak pabrik menopo tebih…”

“sedengan mawon pak….”

Dalam diam kuambil nasi kucing dan ceker bakar yang baru saja selesai dibakar…..

membauinya membuat sepiring bihun rebus plus plus yang satu jam yang lalu kusantap seperti tidak ada bekasnya sama sekali….

ketika si bapak mengantarkan pesanan susu jahe ku…..aku sudah menghabiskan 4 bungkus nasi…..

”monggo nak….”

”injih pak matur suwun….”

Kunikmati setiap ruas jari-jari ayam itu sampai bersih…..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun