Mohon tunggu...
Selly Jo
Selly Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Penunggang Badai yang suka memungut cerita

just common people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

.Kotamu Malam Itu.

21 Februari 2012   03:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempatan besar di pusat kota itu semakin malam semakin hidup.

Dua bangunan tua peninggalan kolonial menambah magis jantung kota itu….

Lampu2 di sepanjang jalan membuat malam menjadi temaram….

Disepanjang trotoar para pemuja malam bercengkerama membicarakan risalah kehidupan….

musisi jalanan hilir mudik datang dan pergi….

Sebentar lagi pasti akan beterbangan kupu-kupu bergincu yang mencoba mengais sisa2 rejeki hari ini….

Sejenak aku menoleh pada seorang gadis di bawah patung sang jendral yang sesenggukan menangis dalam pelukan kekasihnya (kurasa)….

lirih kudengar suara kekasihnya “tidak apa-apa sayang…..ini semua demi masa depan kita….kita masih terlalu muda…..”

Gadis itu dengan berurai air mata berdiri dan berkata ..”baiklah jika kau tidak mau bertanggung jawab aku akan membesarkannya sendiri….”

Sejenak kemudian ia berlari kearah utara diikuti oleh kekasihnya….

”laki-laki PENGECUT……!!!! Batinku…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun