Mohon tunggu...
Abdul Basir
Abdul Basir Mohon Tunggu... profesional -

Mantan guru Biologi. Sedang aktif di dunia Startup. Penulis dan pencerita macam-macam.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kenali Akun Hoaks ala Saracen dengan Tips Berikut

31 Agustus 2017   09:09 Diperbarui: 31 Agustus 2017   18:58 3935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akun-akun palsu ini memiliki tujuan spesifik. Mengangkat suatu isu. Menyerang suatu figur. Merusak tatanan kebenaran.

Jadi, yang mereka lakukan pada linimasa pun akan selaras. Mereka akan membagikan konten dari blog ala-ala sejenis.

Mereka akan menyebarkan gambar-gambar menghina. Atau bisa juga untuk memperkuat identitas profil, mereka membagikan gambar-gambar penyemangat. Di sisi lain tentang aksi bela Islam, di sisi lain tentang aksi bela..apa? Ahok? Atau tentang toleransi. Atau tentang SayaPancasila. Ini hanya pengandaian.

Mohon jangan terpancing emosi dulu. Sekali lagi ini adalah tentang bagaimana cara menguak akun-akun palsu. Saya sungguh tidak ada masalah dengan suatu kelompok atau gerakan tertentu.

Tapi, apa yang dilakukan Saracen ini sungguhlah telah merusak tatanan kita saat berteman, berdiskusi, dan yang paling parah, bersopansantun.

Adalah peran serta Saracen dan kawan-kawan lah di masa sekarang jadi begitu maklum kita dengan berbagai komentar di media sosial yang berupa, kaum sumbu pendek, kaum bumi datar, bani taplak, kaum Ahog, Ahoax, Taikers, Otak Selangkangan, Agama Seks, Kaum Ngacengan, Kecebong, Jokodok, dan sebagainya.

Periksalah mereka yang berkomentar dengan sebutan-sebutan tersebut. Sekarang kamu sudah tahu seperti apa mereka. Silahkan bersikap dan mengambil peran.

Apakah cukup layak diri mu menjadi bagian dari permainan kotor mereka?

Seseorang yang begitu penting untuk saya telah menasehati untuk saya tidak lagi menulis hal-hal yang mengundang permusuhan. Dan saya memilih menurutinya.

Sehingga semoga tulisan yang saya haturkan untuk mu ini saya harapkan bisa menjadi manfaat untuk mu dan perbaikan diri untuk saya ya.

(Ditulis juga di blog saya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun